Indonesia kecewa DK PBB gagal adopsi resolusi gencatan senjata Gaza. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 22 November 2024 00:00
Jakarta: Dewan Keamanan PBB gagal untuk mengesahkan rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza. Kegagalan ini terjadi karena veto dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Israel.
Terkait hal tersebut, Indonesia menyayangkan kegagalan DK PBB.
“Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan PBB pada 20 November 2024 mengesahkan rancangan resolusi untuk gencatan senjata di Gaza dan dilepaskannya seluruh sandera,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataannya di akun X, Kamis, 21 November 2024.
Kegagalan tersebut, kata Kemenlu RI, menghambat proses perdamaian dan makin memperparah penderitaan rakyat Palestina.
“Indonesia mendorong komunitas internasional untuk melakukan semua langkah segera yang diperlukan demi tercapainya gencatan senjata permanen dan akses dan penyaluran bantuan kemanusiaan yang tidak terhambat bagi warga Palestina,” tegas pernyataan Kemenlu RI.
AS kembali memveto resolusi DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza. Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 14 anggota DK lainnya, namun ditolak AS karena keberatan terhadap permintaan gencatan senjata "tanpa syarat," yang dinilai gagal mengatasi isu penyanderaan.
Veto ini menandai kali keempat AS memblokir resolusi gencatan senjata Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu. Sebelumnya, resolusi yang didukung AS pada bulan Juni telah disetujui, mendukung rencana tiga fase untuk gencatan senjata. Namun, hingga kini, konflik tetap berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian.
Resolusi PBB yang diveto ini juga menyerukan akses bantuan tanpa hambatan ke Gaza dan mengecam upaya apa pun untuk "menggunakan kelaparan sebagai senjata."
Laporan terbaru PBB menyebutkan bahwa wilayah Gaza utara hampir tidak menerima bantuan selama 40 hari terakhir, sementara Israel dituduh menggunakan kelaparan sebagai taktik perang.
Tercatat saat ini lebih dari 43 ribu jiwa tewas, dan ratusan terluka akibat serangan Israel ke Gaza. PBB menyatakan, korban tewas kebanyakan anak-anak dan perempuan dengan persentase hingga 70 persen.
Baca juga: AS Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB