Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.
Jakarta: Laju mata uang rupiah naik tipis pada perdagangan hari ini. Rupiah didorong melemahnya mata uang Paman Sam.
Bloomberg mencatat mata uang rupiah menguat 0,06 persen ke level Rp16.220 per USD pada penutupan perdagangan Selasa, 4 Juni 2024. Kemudian Yahoo Finance melansir mata uang rupiah naik 0,06 persen ke level Rp16.215 per USD.
Penurunan mata uang AS terhadap mata uang lainnya didorong oleh investor yang meningkatkan taruhan mereka terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini, yang telah menurunkan imbal hasil
Treasury, sehingga membuat utang AS terlihat kurang menarik.
Menurut data LSEG, pelaku pasar meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada September menjadi sekitar 59,1 persen mengenai harga derivatif. Bandingkan dengan peluang sekitar 55 persen pada Jumat dan sedikit di bawah 50 persen pada awal pekan lalu.
Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) telah menyampaikan pesan bahwa para pengambil kebijakan akan menurunkan suku bunga pada pertemuan mereka pada pekan ini.
Tanda-tanda melemah
Kepala Pasar Global di Pemberi Pinjaman ING Chris Turner menjelaskan laju dolar AS mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
Dia menjelaskan data lowongan pekerjaan JOLTS AS hari ini dapat menentukan apakah pelemahan dolar AS merupakan awal dari tren baru yang penting.
Survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja (JOLTS) AS akan menunjukkan jumlah lowongan di Mei. Laporan ini juga akan melaporkan jumlah orang yang secara sukarela berhenti dari pekerjaannya.