Ilustrasi. Medcom.id
Fachri Audhia Hafiez • 10 June 2024 11:23
Jakarta: Usulan pemilihan presiden dan wakil presiden dikembalikan melalui MPR terus menuai kritik. Terlebih, alasannya demi mencegah politik uang atau money politic.
"Kalau persoalannya mengembalikan sistem pilpres langsung ke tidak langsung karena maraknya politik uang, itu sikap yang konyol," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga kepada Medcom.id, Senin, 10 Juni 2024.
Jamiluddin mengatakan politik uang bisa jadi datang dari kontestan pemilihan presiden (pilpres). Mereka memandang butuh cara untuk mendongkrak perolehan suara.
"Mereka bisa saja melakukan politik uang, memberi sembako, biaya perjalanan dengan tim yang gemuk, jor-joran iklan, serta biaya untuk saksi," ujar Jamiluddin.
Namun, wajar bila ada penolakan terhadap amendemen pasal terkait sistem pilpres. Sebab, itu dinilai bertentangan dengan sistem presidensial dan prinsip kedaulatan rakyat.
Hal itu, lanjut dia, sejalan dengan roh sistem demokrasi yaitu kedaulatan rakyat. Presiden yang dipilih rakyat harus mewakili suara rakyat.
"Karena itu, tidak ada yang salah dalam pemilihan presiden secara langsung. Sistem itu justru mencerminkan kedaulatan rakyat sesungguhnya," ujar Jamiluddin.
Baca Juga: Bamsoet Klaim Seluruh Parpol Setuju Amandemen Penyempurnaan UUD45 |