Gus Yahya “Pecat” Politikus Golkar Nusron Wahid dan Politikus PDIP Falah Amru dari PBNU

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Gus Yahya “Pecat” Politikus Golkar Nusron Wahid dan Politikus PDIP Falah Amru dari PBNU

Medcom • 13 December 2023 05:55

Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya melakukan perombakan personalia dalam struktur kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027. Sejumlah nama yang dicopot dari jabatan Ketua PBNU antara lain politikus Golkar Nusron Wahid dan politikus PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru. 

Seperti dikutip Medcom.id dari laman nu.or.id Selasa, 12 Desember 2023 Surat Keputusan (SK) pergantian kepengurusan itu dikeluarkan pada Rabu, 15 November 2023. Surat Keputusan PBNU bernomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu PBNU Masa Khidmat 2022-2027. 

Dalam surat tersebut, Ketum PBNU memberhentikan dengan hormat KH Muhammad Syakrim dan KH Muhammad Hatim Salman dari Mustasyar PBNU sisa masa khidmah 2022-2027. PBNU juga memberhentikan dengan hormat KH Subhan Makmun dari Rais PBNU masa khidmat 2022-2027, lalu H Nusron Wahid dan H Nasyirul Falah Amru dari Ketua PBNU sisa masa khidmat 2022-2027. Pemberhentian ini disertai dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini. 

Disamping itu, PBNU juga menetapkan KH Ubaidillah Ruhiat dan KH Muhib Aman Aly sebagai Rais Syuriyah PBNU sisa masa khidmah 2022-2027, KH Subhan Makmun yang semula menjabat sebagai Rais PBNU menjadi A’wan PBNU sisa masa khidmah 2022-2027, dan Prof Rumadi menjadi Ketua PBNU sisa masa khidmah 2022-2027. 

 

Baca juga: Gus Yahya Sebut Banyak yang Mengaku Warga NU


Dijelaskan pula, terbitnya SK ini menegaskan bahwa SK PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 Tanggal 4 Dzulhijjah 1444 H/23 Juni 2023 M Tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Sisa Masa Khidmat 2022-2027 tidak berlaku lagi.

Melalui surat tersebut, PBNU juga mengamanatkan kepada nama-nama sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan itu untuk melaksanakan tugas sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sisa masa khidmah 2022-2027. Hal ini dengan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama (AD/ART NU), dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawaratan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, serta berkewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar ke-35 yang akan datang. 

“Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dalam penetapannya terdapat perubahan dan/atau kekeliruan, Surat Keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya,” demikian bunyi poin kesembilan surat tersebut.

Seperti diketahui, Nusron Wahid yang juga mantan Ketum GP Ansor itu merupakan politikus Golkar dan menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR RI periode 2019-2024. Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) era Jokowi-Jusuf Kalla itu kini juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Sementara Nasyirul Falah Amru yang dicopot dari jabatan Ketua PBNU merupakan politikus PDI Perjuangan dan anggota Komisi VII DPR RI periode 2019-2024. Selain sebagai Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Sekum Bamusi), Falah Amru menjadi Wakil Direktur Reprasentatif Direktorat Keagamaan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

(Imanuel R Matatula/Medcom.id)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Misbahol Munir)