Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 3 June 2024 09:59
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini mengalami penguatan, setelah berhari-hari terus ditekuk dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Senin, 3 Juni 2024, rupiah hingga pukul 09.28 WIB berada di level Rp16.238 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 14 poin atau setara 0,09 persen dari Rp16.252 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan, Departemen Perdagangan melaporkan perekonomian AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,3 persen pada kuartal I-2024, turun dari perkiraan awal sebesar 1,6 persen setelah revisi ke bawah pada belanja konsumen.
"Penurunan terjadi menyusul lemahnya data penjualan ritel dan belanja peralatan, yang berkontribusi terhadap berkurangnya perkiraan penurunan suku bunga Federal Reserve," ucap Ibrahim dalam analisis hariannya.
Lonjakan dua hari sebesar 15 basis poin di atas 4,6 persen untuk imbal hasil Treasury jangka panjang telah membantu mendorong dolar ke level tertinggi dua minggu pada Rabu dengan meningkatkan daya tarik utang AS.
Sejumlah pejabat Federal Reserve memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa bank sentral kurang percaya diri untuk mulai memangkas suku bunga, di tengah tingginya inflasi.
Rilis indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi ukuran inflasi pilihan The Fed pada Jumat dapat memberikan indikasi lebih lanjut tentang bagaimana bank sentral dapat melanjutkan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
"Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed tahun ini telah berkurang di tengah tanda-tanda inflasi yang stagnan, yang terbaru adalah peningkatan mengejutkan dalam sentimen konsumen yang dirilis pada Selasa," jelas dia.
| Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Menguat 0,11% |