Ketua KPK Firli Bahuri menutup muka usai diperiksa. Medcom.id/Siti Yona
Siti Yona Hukmana • 17 November 2023 13:58
Jakarta: Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tidak gentleman menghadapi proses hukum di hadapan awak media. Firli menutupi wajahnya dengan tas dan tangan di dalam mobil usai diperiksa kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 November 2023.
"Ini betul-betul memalukan dan saya kira ini jangan terulang lagi dikemudian hari, tapi nyatanya ketua KPK yang mestinya dibanggakan ternyata cemen, ternyata mohon maaf agak istilahnya ini adalah banci, tidak gentleman sudah," kata Boyamin kepada wartawan, Jumat, 17 November 2023.
Boyamin mengatakan semestinya pucuk pimpinan Lembaga Antirasuah itu memberikan contoh kepada masyarakat sebagai warga negara yang menghormati hukum. Yakni dengan cara memberikan keterangan sejelas-jelasnya kepada publik melalui media massa.
"Itu sebagai pendidikan hukum, kedatangan dan kepulangannya itu dengan dinampakkan itu berarti perlakuan yang sama di hadapan hukum, karena semua saksi ataupun tersangka yang datang maupun pulang dari kantor penyidik itu pada posisi yang memang melakukan proses-proses klarifikasi," ujar Boyamin.
Menurutnya, hal itu yang semestinya dilakukan oleh Firli selalu ketua KPK yang tugasnya menegakkan hukum kepada para koruptor. Guna menampilkan persamaan hukum kepada masyarakat. Sebab, dia selalu mengumumkan kepada wartawan saat melakukan upaya paksa terhadap saksi dan tersangka korupsi di Gedung Merah Putih KPK.
"Nah, ini Pak Firli mestinya kan perlakuan yang sama hukum, karena dikejar-kejar wartawan mestinya ya menemui wartawan dan melakukan klarifikasi atau apapun namanya begitu. Dan ini sebagai bentuk suatu pendidikan hukum pada masyarakat," tutur pegiat antikorupsi itu.
Selain banci, Boyamin menyebut perbuatan Firli Bahuri juga memalukan. Sebagai ketua KPK, kata dia, semestinya memberikan penjelasan dan memberikan klarifikasi sehingga masyarakat paham terkait kasus dugaan pemerasan yang menyeretnya.
"Karena sebelumnya Pak Firli membantah tidak melakukan ini dan itu terkait dengan dugaan pemerasan terhadap Pak Syahrul Yasin limpo, tapi kenyataannya ketika dimintai keterangannya yang pertama sudah ngumpet-ngumpet dan gagal diendus wartawan waktu datang maupun pulang, tapi kemarin waktu pulang mampu diendus wartawan dan ngumpet di dalam mobil dan menutupi dengan tas maupun dengan masker," tutur Boyamin.