Pj Gubernur Jakarta Beberkan Potensi Penurunan Tanah di Jakut

Ilustrasi banjir rob/Medcom.id

Pj Gubernur Jakarta Beberkan Potensi Penurunan Tanah di Jakut

Selamat Saragih • 21 March 2024 16:36

Jakarta: Potensi turunnya permukaan tanah Jakarta Utara disorot. Pj Gubernur DKI Heru Budi menyebut ada potensi penurunan hingga satu meter. Imbasnya, banjir rob menjadi semakin parah.

“Kalau kita lihat, khusus di Jakarta Utara, penurunan muka tanah bisa mencapai antara 70 sentimeter hingga satu meter,” ungkap Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartanto di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.

Heru menyebut pembangunan tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) penting mengantisipasi hal itu. Sehingga, dapat mencegah penurunan permukaan tanah sekaligus mengendalikan banjir rob.

“Jadi, sudah tidak mungkin penanganan banjir dilakukan kalau tidak ada NCICD. Memang biayanya cukup besar, tapi kalau kita bersama-sama berkomitmen dengan Pemerintah Pusat, maka bisa dibangun,” ungkap Heru Budi.

Budi mengatakan permasalahan banjir rob dan penurunan permukaan tanah tidak hanya terjadi di Jakarta Utara. Hal tersebut juga berpotensi terjadi di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Atas dasar itu, Pemerintah Pusat pun hendak membangun tanggul nasional hingga ke wilayah Semarang, Jawa Tengah, yang kerap dilanda banjir rob.

“Karena, bukan hanya untuk di wilayah Jakarta Utara saja, tetapi juga secara nasional dari Jakarta sampai ke Semarang harus ada tanggul laut,” ungkap Heru Budi.
 

Baca: Waspada! Jaksel dan Jaktim Dilanda Hujan Disertai Kilat

Program NCICD dibagi dalam tiga fase pembangunan, yakni fase A, fase B, dan fase C. Fase A merupakan pembangunan tanggul pantai, sementara pembangunan giant sea wall termasuk dalam fase B dan fase C.

Untuk Fase A disebut sebagai pembangunan tanggul pantai, lantaran tanggul yang dibangun terletak di pesisir pantai yang berfungsi untuk mencegah banjir rob di utara Ibu Kota.

Sementara itu, giant sea wall terletak menjorok ke laut. Tanggul ini tidak berbatasan dengan pantai maupun pesisir. Pembangunan giant sea wall termasuk dalam fase B dan fase C dilakukan langsung Kementerian PUPR Berdasarkan catatan tentang NCICD Fase A dibangun telah mencapai 17 kilometer pada 2022, dari total sepanjang kurang lebih 37 kilometer.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDD) DKI Jakarta, Hendri, menjelaskan, masih ada sisa 20 kilometer lagi yang harus dikerjakan dan ditargetkan akan selesai pada 2027.

“Target pembangunan NCICD dengan rincian kurang lebih sembilan kilometer merupakan kewenangan pemerintah pusat dan ditargetkan selesai pada 2024. Sedangkan sisa sebelas kilometer lainnya merupakan kewenangan Pemprov DKI yang harus rampung pada 2027," ungkap Hendri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)