Pemilihan Pimpinan KPK Disorot, Komisi III: Mereka Terbaik

Komisi III DPR melakukan voting pimpinan KPK. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez

Pemilihan Pimpinan KPK Disorot, Komisi III: Mereka Terbaik

Rahmatul Fajri • 24 November 2024 15:17

Jakarta: Pemilihan lima pimpinan dan dewan pengawas (Dewas) KPK periode 2024-2029 disorot. Anggota Komisi III Rikwanto mengatakan para pimpinan dan dewan pengawas yang terpilih ialah yang terbaik.

Pemilihan pimpinan KPK, kata dia, telah melalui uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III. Proses seleksi juga berjalan transparan dan profesional. 

“Semua calon diuji berdasarkan pengetahuan, visi, misi, dan tekadnya dalam pemberantasan korupsi. Mereka yang terpilih adalah yang terbaik, bukan karena alasan subjektif atau pertimbangan lain,” kata Rikwanto, melalui keterangannya, Minggu, 24 November 2024.

Politikus Fraksi Partai Golkar itu mengaku menaruh harapan besar kepada Ketua terpilih KPK Setyo Budiyanto agar dapat ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia. Rikwanto berharap di bawah kepemimpinan Setyo Budiyanto, Lembaga Antirasuah juga mampu mencegah kebocoran anggaran dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

“KPK adalah tiang negara dalam melawan korupsi. Kami ingin Indonesia bebas korupsi dan kebocoran-kebocoran yang selama ini merugikan negara dapat diatasi," ujar dia.

Baca Juga: 

Terpilih Jadi Ketua KPK, Setyo Budiyanto Dinilai Kenyang Pengalaman

Sebelumnya, peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Zaenur Rohman pesimistis dengan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia setelah melihat nama pimpinan KPK periode 2024-2029. Dia menilai pemberantasan korupsi akan jalan di tempat.

Zaenur mengatakan berdasarkan komposisi pimpinan KPK periode 2024-2029 yang terdiri dari unsur kepolisian, jaksa, hakim, dan auditor BPK akan berpengaruh pada independensi Komisi Antikorupsi. Dia menilai KPK akan sulit bergerak lincah memberantas korupsi karena ada intervensi dari kekuasaan dan lembaga pimpinan KPK berasal.

"Saya memprediksi ke depan ini KPK tidak akan bisa independen, KPK masih akan dipengaruhi kekuasaan. KPK akan diintervensi institusi penegak hukum lain. KPK masih akan dipertanyakan independensinya ketika menangani perkara-perkara yang sensitif, misalnya menyangkut dengan aparat penegak hukum, menyangkut dengan politisi, menyangkut dengan kekuasaan," kata Zaenur.

Zaenur mengatakan pemberantasan korupsi di Indonesia ke depannya akan terhambat dengan adanya intervensi. KPK, kata dia, nantinya akan selektif mengusut kasus.

"Apa dampak buruknya ke depan? Dampak buruknya kedepan ini pemberantasan korupsi bisa jalan di tempat, kasus tetap akan ada, tetapi kasus itu tidak strategis, kasus itu tidak akan bisa ditegakkan dengan tanpa pandang bulu," kata dia. 

Zaenur menilai tantangan yang dihadapi pimpinan KPK periode 2024-2029 ialah bagaimana mereka bisa independen, berani, dan mampu menolak serta melawan segala macam bentuk intervensi. 

"Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pimpinan-pimpinan KPK yang berasal dari aparat penegak hukum ini dan juga auditor akan bersedia dan mau dan mampu untuk menangani korupsi di tempat mereka berasal, di institusi tempat mereka berasal," kata dia.

Berikut lima pimpinan terpilih KPK:

  1. Setyo Budiyanto (ketua)
  2. Fitroh Rohcahyanto (wakil ketua)
  3. Ibnu Basuki Widodo (wakil ketua)
  4. Johanis Tanak (wakil ketua)
  5. Agus Joko Pramono (wakil ketua).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)