PLTS. Foto: Perusahaan.
Jakarta: Industri perunggasan Indonesia berusaha melakukan efisiensi dengan menggunakan energi terbarukan.
Hal ini dilakukan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu energi surya melalui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). CPIN bekerja sama dengan SUN Energy, pengembang energi surya terkemuka di sektor industri dan komersial.
Kehadiran energi surya berkapasitas 1,5 MWp yang berlokasi pada salah satu Plant PT Charoen Pokphand Indonesia, Food Division yang di Salatiga, Jawa Tengah, diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap tujuan keberlanjutan bisnis. Implementasi PLTS diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon dari kegiatan operasional perusahaan.
General Manager Production Charoen Pokphand Indonesia, Aditya Taufiq Wibowo memandang penting makna keberlanjutan agar mampu menyediakan lingkungan yang baik bagi generasi masa depan bangsa.
"Untuk itu kami berupaya untuk mewujudkan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Instalasi PLTS dengan skema kerjasama jangka panjang dengan SUN Energy ini, kami yakini dapat menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan perubahan iklim global," ujar Aditya dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Maret 2024.
Penggunaan energi surya ini diperkirakan mampu akan menghasilkan 1.508.458 kWh listrik setiap tahunnya, setara dengan pengurangan 1.178 ton emisi karbon dan penanaman 17.676 pohon.
"Kami berherap inisiatif ini akan berdampak langsung pada upaya keberlanjutan Charoen Pokphand," tegas dia.
Sokong efisiensi industri perunggasan
Sebagai pengembang energi surya, SUN Energy telah berhasil mengelola aset sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk berbagai pelaku industri perunggasan.
Deputy CEO SUN Energy Dion Jefferson menyatakan sistem PLTS telah terbukti reliable dalam program efisiensi energi di berbagai sektor, termasuk industri perunggasan.
"Saat ini, SUN Energy mengelola aset di dua perusahaan perunggasan terbesar di Indonesia, salah satunya adalah Charoen Pokphand yang telah berkomitmen pada keberlanjutan dan transisi energi di tengah momentum yang berlangsung di Indonesia," ujar Dion.
Instalasi sistem PLTS oleh Charoen Pokphand dapat menjadi acuan bagi perusahaan lain yang ingin menghasilkan listrik rendah emisi, sekaligus menawarkan penghematan biaya.