Kemenag Sukoharjo Bakal Investigasi Kekerasan di Ponpes Sebabkan Santri Tewas

Kepala Kemenag Sukoharjo Muh Mu'alim. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari

Kemenag Sukoharjo Bakal Investigasi Kekerasan di Ponpes Sebabkan Santri Tewas

Triawati Prihatsari • 18 September 2024 17:39

Sukoharjo: Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukoharjo bakal melakukan investigasi pada Ponpes Tahfidz Az-Zayidiyy Sanggrahan Sukoharjo terkait kasus kekerasan yang menyebabkan salah satu santri ponpes tersebut meninggal. Kepala Kemenang Sukohatrjo, Muh Mu'alim sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut. 

"Untuk sementara kami akan konfirmasi dan sudah minta kontak person pengelola ponpes atau yayasan. Tapi hingga pagi ini memang belum ada respons. Mungkin karena panik ya, masih shock semua dengan kasus yang terjadi. Saya malah tahu dari pak Kasi Pontren saya, yang dapat infonya dari Kanwil (kantor kemenag wilayah) Jawa Tengah (Jateng) setelah diberi tahu pihak kepolisian," katanya di Solo, Rabu, 18 September 2024.
 

Baca: Polisi Target Berkas Pembunuhan Siswi SMP Dilimpahkan ke Kejaksaan Pekan Ini
 
Dia menuturkan secara kelembagaan, setiap dua bulan sekali, Kemenag selalu melakukan pertemuan dalam bentuk Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP). Dalam setiap pertemuan, Kemenag selalu memberikan arahan dan motivasi, terlebih dari Kanwil Jawa Tengah ada program sekolah dan pondok pesantren yang sehat dan aman. 

"Jadi pada rapat itu menyampaikan gagasan pondok yang ramah anak. Cuma kalau kemudian ada kejadian seperti ini, ya tentu akan kami tingkatkan lagi untuk pengawasannya," jelasnya.

Di sisi lain ia mengakui kasus tersebut pertama kalinya terjadi di Ponpes yang berada di Sukoharjo. Secara regulasi, lanjutnya, pondok pesantren ketika mendapat izin operasional berarti sudah sesuai regulasi dan kententuan yang ada.

Saat ditanya ada tidaknya sanksi untuk Ponpes,  hal itu akan diterapkan berdasarkan hasil investigasi. 

"Kami serahkan kepada pimpinan dalam hal ini Kepala Kanwil Kemenag Jateng, nanti beliau yang mengarahkan," ungkapnya.

Sebelumnya seorang remaja Abdul Karim Putra Wibowo, 13, meninggal diduga sebagai korban perundungan di sekolahnya. Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayidiyy Sanggrahan Sukoharjo tersebut diduga dianiaya kakak kelasnya.

Ditemui di rumah duka, Pucangsawit RT 1/14, Jebres, Solo, ayah korban, Tri Wibowo mengatakan, pihaknya tengah menunggu hasil autopsi jenazah anaknya dari pihak kepolisian. 

“Saya belum mendapat kepastian dari kepolisian. Saya menunggu hasil autopsi. Tapi kalau berdasarkan informasi yang saya dapatkan anak saya ini mohon maaf bisa dibilang korban kekerasan salah satu santri kakak tingkat,” ujarnya, di Solo, Selasa, 17 September 2024.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)