Kenali Sejak Dini, 6 Tanda Anak Menjadi Korban Perundungan

ilustrasi medcom.id

Kenali Sejak Dini, 6 Tanda Anak Menjadi Korban Perundungan

Riza Aslam Khaeron • 11 November 2025 17:24

Jakarta: Insiden ledakan yang terjadi pada Jumat lalu di SMA Negeri 72 Jakarta Utara terus menyita perhatian publik. Ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan itu terjadi saat Salat Jumat berlangsung di area masjid sekolah, dan menyebabkan kepanikan di antara para siswa.

Belakangan, pihak kepolisian menduga pelaku merupakan seorang siswa berinisial F, kelas 12, yang disebut-sebut telah lama menjadi korban perundungan atau bullying

Beberapa kesaksian rekan-rekannya, termasuk seorang siswa berinisial ZA, menyebut bahwa Fadel kerap menyendiri, mengenakan jas putih, dan menjadi sasaran ejekan.

Bahkan muncul dugaan bahwa aksi ledakan tersebut merupakan upaya balas dendam yang telah direncanakan, dengan memanfaatkan momen saat para siswa sedang berkumpul.

Situasi ini menimbulkan kembali kekhawatiran banyak orang tua dan pendidik tentang bagaimana mengenali tanda-tanda seorang anak menjadi korban perundungan. Berikut tanda-tanda buah hati menjadi korban perundungan menurut UNICEF:
 

1. Perubahan Perilaku yang Tidak Biasa

Anak yang menjadi korban perundungan dapat menunjukkan perubahan perilaku mendadak tanpa sebab yang jelas.

Mereka bisa tampak lebih pendiam, menarik diri, mudah cemas, atau sebaliknya menjadi mudah marah dan menunjukkan agresivitas.

Mereka juga mungkin menjadi sangat tertutup atau menghindari interaksi sosial dengan keluarga.
 

2. Gangguan Tidur dan Pola Makan

Perundungan dapat memicu stres yang berdampak pada kebiasaan tidur dan makan. Anak bisa jadi susah tidur, mengalami mimpi buruk, atau kehilangan nafsu makan.

Sebaliknya, beberapa anak justru makan secara berlebihan sebagai bentuk pelampiasan emosional.
 

3. Keluhan Fisik Tanpa Sebab Medis Jelas

UNICEF mencatat bahwa anak-anak yang mengalami stres akibat perundungan dapat mengeluhkan sakit kepala, mual, atau nyeri perut secara berulang.

Gejala-gejala ini kerap tidak memiliki penyebab medis yang pasti dan justru menjadi sinyal dari tekanan psikologis yang dialami anak.
 
Baca Juga:
Gim Online Dibatasi Imbas Ledakan SMAN 72 Jakut, Benarkah Ada Hubungannya?
 

4. Menolak Pergi ke Sekolah atau Menghindari Teman

Jika seorang anak tiba-tiba merasa takut pergi ke sekolah, sering meminta izin karena merasa sakit, atau bahkan bolos tanpa alasan kuat, bisa jadi itu adalah bentuk penghindaran dari lingkungan yang tidak aman.

Hal serupa juga berlaku pada anak yang tiba-tiba berhenti bertemu teman atau enggan membuka media sosial—kemungkinan karena mengalami perundungan di sana.


Senjata yang ditemukan di SMAN 72 Jakarta dipastikan adalah senjata mainan. Foto: Dok. Istimewa.
 

5. Enggan Membicarakan Sekolah atau Media Sosial

Menurut UNICEF, sekitar satu dari lima anak mengalami perundungan di sekolah, dan hingga sepertiga mengalami perundungan secara daring.

Namun, anak-anak sering kali tidak mengungkapkan apa yang mereka alami kepada orang tua atau guru.

Anak yang awalnya terbuka tentang aktivitas sekolah atau teman-teman bisa tiba-tiba menjadi tertutup, marah saat ditanya, atau enggan membicarakan apa pun.

Hal ini bisa menjadi petunjuk bahwa ada konflik atau intimidasi yang tengah dihadapi, tetapi belum berani disampaikan.
 

6. Luka Fisik atau Barang Rusak

Jika anak sering pulang dengan memar, luka, pakaian robek, atau barang-barang pribadi yang rusak atau hilang tanpa penjelasan masuk akal, orang tua perlu waspada.

Ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami perundungan fisik di sekolah.

UNICEF mengingatkan bahwa satu gejala saja belum cukup untuk menyimpulkan bahwa anak menjadi korban bullying, tetapi jika beberapa tanda ini muncul bersamaan, penting untuk membuka ruang komunikasi yang aman dan empatik dengan anak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)