Wakil Ketua Aliansi Dosen ASN Kemdikti Saintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Anggun Gunawan. Dok. Metro TV
Achmad Zulfikar Fazli • 8 March 2025 11:51
Jakarta: Para dosen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Ristek) harus melakukan segala cara untuk mendapat uang tambahan akibat tunjangan kinerjanya (tukin) belum cair. Langkah ini dilakukan untuk bertahan hidup (survivor).
Salah satu upaya para dosen mendapatkan uang tambahan ialah dengan 'ngamen' di kampus lain. Maskud dari ngamen adalah mengajar di perguruan tinggi lain.
"Mungkin bagi teman-teman yang berada di kota besar yang banyak kampus swasta, jadi teman-teman harus menyisihkan waktu mereka untuk mengajar di perguruan tinggi swasta. Itu cara yang lebih elegan ya. Kita bilang itu ngamen di kampus lain," ujar Wakil Ketua Aliansi Dosen ASN Kemdikti Saintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Anggun Gunawan kepada Metro TV, Jumat 7 Maret 2025.
Bahkan, kata dia, ada beberapa dosen yang harus menjadi diver online hingga berjualan untuk bertahan hidup. Padahal, mereka bergelar Strata-2 (S2) an Strata-3 (S3).
"Di samping itu ada dosen yang sudah S2 maupun S3 bekerja sebagai driver dan juga aplikasi online, kemudian ada yang berjualan makanan, berjualan nasi, ada yang memberikan les kepada anak SD sampai SMA," ucap dia.
Baca Juga:
Pemerintah Tak Kunjung Beri Kepastian soal Tukin, ADAKSI: Kawan Sudah Gelisah |