Emas batangan. Foto: dok MIND ID.
Husen Miftahudin • 6 March 2025 14:22
Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan tren kenaikannya selama tiga hari berturut-turut pada Rabu, 5 Maret 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah penerapan tarif impor baru oleh Amerika Serikat (AS).
Pada Kamis, 6 Maret 2025, harga emas kembali menguat dan diperdagangkan di level USD2.924 per troy ons. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menjadi faktor yang dapat membatasi pergerakan bullish emas, mengingat emas tidak memberikan imbal hasil.
Analis dari Dupoin Indonesia Andy Nugraha menyampaikan berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average, tren bullish emas masih cukup kuat. Proyeksi teknikal menunjukkan XAU/USD berpotensi naik hingga level USD2.929 sebagai target kenaikan terdekat.
"Namun, jika harga emas gagal menembus level tersebut dan mengalami pembalikan (reversal), maka penurunan dapat terjadi hingga level 2.897," jelas Andy dikutip dari analisis harian, Kamis, 6 Maret 2025.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, faktor fundamental yang turut mendukung kenaikan harga emas adalah kebijakan tarif AS yang baru diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Tarif sebesar 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku pada Selasa, bersamaan dengan kenaikan tarif impor Tiongkok yang meningkat menjadi 20 persen.
Ketegangan perdagangan global semakin meningkat, mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, termasuk emas. Namun, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan Trump dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tarif dalam waktu 48 jam setelah penerapannya, tergantung pada kepatuhan terhadap aturan USMCA.
"Meskipun demikian, laporan dari New York Times menyebutkan Trump secara pribadi bertekad untuk mempertahankan tarif tersebut," tutur dia.
Baca juga: Harga Emas Dunia Mager Meski Ekonomi AS Terancam Resesi |