Asap hitam dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 August 2025 18:50
Ottawa: Pemerintah Kanada menyatakan keprihatinan mendalam atas “kondisi mengerikan yang terus memburuk” di Gaza, termasuk meningkatnya jumlah korban sipil yang tewas akibat kelaparan, terutama anak-anak.
“Kanada sangat prihatin dengan kondisi mengerikan yang terus memburuk di Gaza dan meningkatnya jumlah kematian warga sipil, termasuk anak-anak, akibat kelaparan,” ujar Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Randeep Sarai, dalam sebuah pernyataan resmi dan dikutip Anadolu Agency, Minggu, 24 Agustus 2025.
Ia menyinggung laporan Famine Review Committee dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang menegaskan bahwa kelaparan kini sedang terjadi di wilayah Gaza Governorate, dan kemungkinan akan meluas ke Deir al-Balah serta Khan Younis dalam beberapa minggu ke depan.
“Warga sipil, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, sedang sekarat karena bantuan kemanusiaan yang memadai tidak bisa masuk ke Gaza,” kata Sarai.
Menurutnya, konflik yang berlarut dan aksi militer Israel telah menjadikan kelaparan sebagai kenyataan pahit bagi warga Palestina. Ia memperingatkan bahwa ofensif yang semakin intensif di Kota Gaza hanya akan memperburuk penderitaan warga yang sudah menghadapi krisis pangan parah.
“Israel, sebagai kekuatan pendudukan, gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional, dengan memblokir bantuan kemanusiaan serta tidak menyediakan makanan dan pasokan medis yang cukup bagi warga sipil Gaza,” tegasnya.
Sarai menekankan bahwa krisis kelaparan ini bisa dihentikan bahkan dibalikkan jika bantuan segera diizinkan masuk dengan aman dan cepat. Ia menegaskan, sistem kemanusiaan yang dipimpin PBB memiliki kapasitas, sumber daya, dan jaringan untuk menyalurkan bantuan dalam skala besar, namun terus menghadapi hambatan yang bisa dicegah.
Kanada, lanjutnya, akan terus mengeksplorasi semua jalur untuk meringankan penderitaan warga Gaza, termasuk melalui pengiriman bantuan udara, dukungan logistik, serta kerja sama dengan PBB, LSM, dan Palang Merah.
Ia juga menegaskan kembali tuntutan Kanada agar segera tercapai gencatan senjata permanen serta mendesak Hamas untuk segera membebaskan seluruh sandera tanpa penundaan.
Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 200 dijadikan sandera, Israel telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina di Gaza. Diperkirakan masih ada sekitar 50 sandera di wilayah tersebut, dengan sekitar 20 orang di antaranya masih hidup.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 33 Warga Palestina di Tengah Kelaparan Gaza