Luhut: Family Office Enggak Ada Urusan dengan APBN

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan/Metro TV/Duta

Luhut: Family Office Enggak Ada Urusan dengan APBN

Eko Nordiansyah • 16 October 2025 17:30

Jakarta: Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program family office yang ia inisiasi, tidak membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menyebut, tujuan dari program ini untuk menarik investasi.

"Kita harus friendly kepada foreign investment, itu harus jalan bagus. Itu sebabnya saya usulin buat lah family office. Family office itu gak ada urusan dengan APBN," kata dia dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Ia menegaskan, program ini menargetkan orang-orang asing agar menaruh uangnya di Indonesia. Namun menurut Luhut, pemerintah akan memberikan berbagai keuntungan seperti pajak nol (zero tax).
 


"Tapi, kita harus membuat kepastian. Mereka minta comment law. Kita buat studi. Kelemahan kita pertama, kita jarang membuat satu studi proper untuk satu proyek. Kita langsung eksekusi. Dan itu saya lihat, kesalahan yang lalu, kita masih sedikit ulangi di sini," jelas dia.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan/Metro TV/Duta

Untuk itu, Luhut berharap program family office bisa dikaji lebih dalam agar tidak menimbulkan kegaduhan. Ia juga menegaskan, tidak akan menggunakan APBN sedikit pun untuk menjalankan program di Bali ini.

"Kenapa? Orang asing itu bikin family office banyak sekali di Singapura. Banyak sekali di Hongkong. Banyak sekali sekarang di Abu Dhabi. Tapi mereka juga pengen. Kenapa di Singapura saja? Proyeknya kurang. Di Indonesia proyeknya banyak. Ya kenapa gak kita tarik," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)