Cara Mudah Atur Gaji Pertama bagi First Jobber

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Cara Mudah Atur Gaji Pertama bagi First Jobber

Husen Miftahudin • 19 October 2025 20:46

Jakarta: Sebagai seorang first jobber, menerima gaji pertama merupakan salah satu hal yang membahagiakan dan patut disyukuri. Akan tetapi, banyak dari gaji pertama tersebut sudah habis dan lenyap dalam kurun waktu yang singkat. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh belum adanya perencanaan alokasi gaji yang diterima, sehingga banyak dari gaji yang didapat tidak tahu digunakan untuk apa saja. 

Menggunakan gaji pertama untuk membeli barang yang diidam-idamkan sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Akan tetapi, sebaiknya perlu untuk menanamkan pola pikir untuk dapat membuat alokasi gaji yang diterima. Jika mindset ini telah tertanam sedari gaji pertama, maka harapannya dapat terus dilakukan dan menjadi suatu kebiasaan baik untuk dapat mengelola keuangan dengan baik dan bijak.

Terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan untuk menentukan alokasi gaji pertama, yaitu:
 

1. Metode komitmen

Metode komitmen merupakan metode yang paling sederhana yang dapat digunakan. Metode ini cocok untuk digunakan jika tidak ingin pusing membuat beberapa jenis pos pengeluaran. Karena menjadi metode yang paling mudah, metode ini cocok untuk digunakan dengan gaji di rentang Upah Minimum Regional (UMR).

Melakukan alokasi dengan metode ini dapat dengan membagi 75 persen biaya hidup (living) dan 25 persen untuk ditabung atau diinvestasikan. Biaya hidup (living) mencakup pengeluaran yang berkaitan dengan pemenuhan hidup, baik sebagai kebutuhan maupun gaya hidup. Jenis pengeluarannya dapat disesuaikan dengan keinginan dan juga kebutuhan. Salah satu yang penting dari metode ini adalah untuk dapat berkomitmen agar pengeluaran setiap bulannya sesuai dengan alokasi.
 
Baca juga: Gak Banyak yang Tahu, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan PPPK Paruh Waktu 2025!


(Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com/Husen)
 

2. Metode simpel

Pada metode ini, terdapat tiga pos pengeluaran utama, yaitu living, saving, dan playing. Bagi Anda yang senang melakukan refreshing dengan liburan, staycation, belanja keperluan hobi, atau sekedar nongkrong, metode ini mungkin menjadi metode yang paling cocok. Hal ini dikarenakan, selain mengalokasikan kebutuhan untuk biaya hidup dan tabungan, terdapat alokasi khusus untuk mengakomodir gaya hidup.
 

3. Metode terencana

Pada dua metode sebelumnya, mungkin masih sering terjadi kebocoran finansial kecil saat pelaksanaannya. Untuk dapat membuat pengelolaan yang lebih terstruktur, dapat menggunakan metode yang lebih terencana ini. Berbeda dari dua metode sebelumnya yang hanya membagi menjadi dua hingga tiga pos pengeluaran, pada metode terencana ini pembagian pos dibagi secara rinci. 

Metode ini cocok bagi yang masih memiliki kesulitan mengontrol diri dalam membelanjakan uang. Selain itu metode ini juga lebih efektif untuk mengevaluasi pengeluaran setiap bulan.

Bagi para first jobber, memiliki penghasilan sendiri sering kali terasa membanggakan dan memunculkan kesenangan tersendiri setelah sekian lama bergantung pada orang tua. Namun, semangat itu kerap membuat pengeluaran jadi tidak terkendali. Jika kebiasaan boros terus dibiarkan, akan sulit membangun tabungan meski pendapatan meningkat di tahun-tahun berikutnya.

Karena itu, penting untuk selalu menimbang setiap pembelian. Tentukan metode pengelolaan keuangan yang paling sesuai dengan kepribadian dan kondisi finansial yang Anda miliki . Proses pencatatan dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan aplikasi pencatatan keuangan di ponsel Anda. (Khairunnisa Puteri M)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)