Serangan Israel di Gaza Tewaskan 43 Orang, Koridor Bantuan Jadi ‘Jebakan Maut’

Koridor Netzarim di Gaza menjadi lokasi yang semakin berbahaya bagi warga Gaza. (Anadolu Agency)

Serangan Israel di Gaza Tewaskan 43 Orang, Koridor Bantuan Jadi ‘Jebakan Maut’

Muhammad Reyhansyah • 1 September 2025 19:01

Gaza: Sedikitnya 43 warga Palestina tewas sepanjang akhir pekan kemarin akibat serangan Israel yang semakin intensif di Gaza, menurut laporan rumah sakit setempat.

Rumah Sakit Shifa, yang terbesar di Gaza, melaporkan menerima 29 jenazah, termasuk 10 orang yang terbunuh saat sedang mencari bantuan. Rumah Sakit Al-Awda mencatat tambahan 11 korban jiwa pada Minggu pagi, tujuh di antaranya warga sipil yang sedang berusaha mendapatkan bantuan.

Saksi mata mengatakan pasukan Israel menembaki kerumunan di Koridor Netzarim, zona militer Israel yang memisahkan Gaza menjadi dua. Seorang warga Nuseirat, Ragheb Abu Lebda, menggambarkan area itu sebagai “jebakan maut” setelah menyaksikan beberapa orang tertembak dan berdarah di jalan.

Koridor Netzarim disebut semakin berbahaya karena warga yang mencari bantuan sering kali ditembaki ketika mendekati konvoi PBB, yang kewalahan menghadapi massa putus asa maupun penjarah. Beberapa warga juga dilaporkan tewas dalam perjalanan menuju lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation, lembaga yang didukung Israel.

Baik pihak militer Israel maupun yayasan tersebut tidak menanggapi laporan mengenai tujuh korban sipil yang ditembak saat mencari bantuan pada Minggu.

Dikutip dari Sky News, Senin, 1 September 2025,  Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, tewas dalam serangan akhir pekan lalu. Klaim ini disampaikan setelah PM Benjamin Netanyahu lebih dulu mengumumkan serangan terhadap Obeida tanpa memastikan statusnya. Hamas sendiri belum memberikan komentar.

Militer Israel pada Jumat lalu mengumumkan tahap awal ofensif di Gaza setelah berminggu-minggu beroperasi di sekitar kota dan kamp pengungsi Jabaliya. Serangan udara kini semakin gencar di wilayah pesisir.

Israel menyerukan ratusan ribu warga Gaza untuk mengungsi, tetapi hanya puluhan ribu yang benar-benar meninggalkan kota. Banyak yang merasa tidak ada tempat yang aman, atau terlalu lelah setelah berulang kali mengungsi.

Menurut PBB, sekitar 65.000 warga Palestina mengungsi hanya pada bulan ini, termasuk lebih dari 23.000 dalam sepekan terakhir. Secara keseluruhan, lebih dari 90% dari 2,1 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Situasi pangan semakin parah. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut tujuh orang dewasa meninggal akibat malnutrisi dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban dewasa akibat kelaparan sejak akhir Juni mencapai 215 orang. Dari total 63.371 warga Palestina yang tewas sejak awal perang, 124 di antaranya adalah anak-anak yang meninggal akibat kelaparan.

Di tengah memburuknya kondisi ini, aktivis iklim Greta Thunberg kembali bergabung dengan ratusan aktivis dari 44 negara dalam flotilla kedua menuju Gaza, setelah sebelumnya dicegat Israel pada Juni lalu.

Thunberg mengatakan misi kali ini bertujuan membawa “harapan dan solidaritas kepada rakyat Gaza” serta mendesak dibukanya koridor kemanusiaan laut.

Baca juga:  Satu Lagi Jurnalis Palestina Gugur Diserang Israel saat Bertugas di Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)