Terpopuler Nasional, Pengusaha Sound Horeg Respons Fatwa MUI hingga Banjir Mataram

Sound horeg/Ilustrasi Polisi

Terpopuler Nasional, Pengusaha Sound Horeg Respons Fatwa MUI hingga Banjir Mataram

M Sholahadhin Azhar • 8 July 2025 06:51

Jakarta: Fatwa haram sound horeg dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha sound horeg di Blitar. Pelaku usaha menilai, fatwa ini perlu dikaji kembali karena dinilai membuat Indonesia kian sulit untuk menjadi negara maju dan berkembang.

Salah satu pengusaha sound system di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Saiful salah satu perintis sound horeg di Jawa Timur. Ia menilai fatwa MUI ini menghambat berkembangnya bangsa Indonesia. Sebab katanya, saat bangsa lain sudah berpikir tentang teknologi, Indonesia masih disibukkan dengan polemik halal haram.
 

Baca: Pengusaha Sound Horeg Sebut Fatwa MUI Hambat Indonesia Jadi Negara Maju

Pria 54 tahun ini sepakat sound horeg haram, asalkan ditinjau kembali penyebab haramnya pertunjukan ini. Sebagai pelaku usaha sound horeg, saipul tidak sepakat kegiatan pertunjukan rakyat ini ada dancer yang berpakaian seksi.

Respons pengusaha sound horeg menjadi terpopuler di Kanal Nasional Metrotvnews, Senin, 7 Juli 2025. Berita populer selanjutnya terkait erupsi Gunung Lewotobi.

Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT kembali meletus hingga mengganggu penerbangan dari dan ke Bali. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengatakan ada 24 penerbangan yang mengalami dampak baik delay maupun cancel.

"Menanggapi peristiwa erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada 7 Juli 2025, dapat kami sampaikan bahwa seluruh instansi terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai bersama-sama melakukan pengamatan dan pembaruan situasi terkini," kata Syaugi dalam keterangan pers, Senin, 7 Juli 2025.
 
Baca: Gunung Lewotobi Erupsi, 24 Penerbangan dari dan ke Bali Tunda dan Batal

Berita populer selanjutnya terkait banjir di Mataram. Tim gabungan dari SAR Mataram, Tagana, BNPB, TNI-Polri mengevakuasi ratusan korban yang terjebak banjir di sejumlah lokasi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Korban dievakuasi menuju tempat yang aman seperti di masjid dan kantor kelurahan.

Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Kota Mataram pada Minggu sore, 6 Juli 2025. Hujan deras menimbulkan banjir parah di beberapa wilayah seperti di Riverside Park, Taman Mandalika, Sandubaya, Cakranegara, Karang Kecicang, Getap, Bertais, Kekalik, dan Majeluk. Air meluap hingga 1,5 meter di beberapa titik. Akibatnya puluhan rumah terendam, jalan terputus, pohon tumbang, dan  sejumlah korban terjebak di rumahnya.
 
Baca: Kota Mataram Dikepung Banjir dengan Ketinggian Hampir 2 Meter

"Kalau ketinggian air di sini dua meter di ujung Barat bisa sampai 4 meter, informasi awal dari jam 4 sore sudah besar," kata Ngurah Bagus Kepala Lingkungan setempat.

Pemberitaan terkait terus di-update. Simak berita terkini dalam Kanal Nasional Metrotvnews.com.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)