Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Candra
Farhan Zhuhri • 16 April 2025 13:34
Jakarta: Sejumlah komunitas pesepeda yang tergabung dalam Koalisi Mobilitas Berkelanjutan (KMB) tidak setuju dengan rencana kegiatan gowes bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung bertajuk Silahturahride with Mas Pram yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 19 April 2025. Pasalnya, kegiatan ini bakal menutup beberapa ruas jalan untuk rute gowes, di antaranya Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca.
Presiden B2W Indonesia Hendro Subroto menjelaskan pihaknya semula diundang Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta untuk membahas acara gowes bersama Pramono pada Kamis, 10 April 2025. Namun, acara tersebut ternyata hanya sosialisasi terkait kegiatan Silaturahride with Mas Pram dan tak ada ruang diskusi.
"Bukannya berdiskusi, kami justru menjadi penonton presentasi konsep yang telah matang dan siap saji. Apalagi yang disajikan membuat kami kaget, acara bersepeda itu akan melalui jalan JLNT Casablanca, bahkan dua kali putaran," kata Hendro dalam keterangan resminya, dikutip pada Rabu, 16 April 2025.
Saat itu, kata dia, pihaknya menyampaikan penolakan keras terhadap penggunaan JLNT Casablanca sebagai rute sepeda. Sebab, sudah ada aturan yang melarang penggunaan JLNT sebagai rute sepeda.
"Penolakan ini bukan tanpa dasar. Regulasi yang ada sudah sangat jelas melarang sepeda melintas di JLNT, bukan karena sepeda tak penting, tetapi karena keselamatan harus didahulukan," ujar Hendro.
Menurut dia, Dinas Perhubungan Jakarta awalnya juga tidak merekomendasikan penggunaan jalur tersebut karena alasan hukum dan keselamatan. Namun, kebijakan itu berubah lantaran diduga adanya intervensi.
"Ironisnya, bahkan Dinas Perhubungan pun awalnya tidak merekomendasikan rute ini karena alasan hukum dan keselamatan. Tapi entah karena tekanan politis atau demi silaturahmi yang terlalu mengalir sikap itu mendadak melunak," ujar dia.
Baca Juga:
Pramono Pakai Dana KLB untuk Penataan Taman 24 Jam, Janji Transparan |