Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menyurati PT Adhi Karya untuk membongkar tiang monorel yang mangkrak di Jalan Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika. Keputusan itu usai Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung rapat dengan jajaranya, dan merumuskan dua keputusan.
"Pertama, karena tiang monorel itu miliknya PT Adhi Karya," kata dia di Lippo Mall Nusantara dikutip Rabu, 11 Juni 2025.
Pramono meminta pihak yang memiliki kewenangan untuk membongkar tiang monorel Dalam hal PT Adhi Karya. Hal itu dilakukan dilakukan lantaran sudah ada keputusan dari pengadilan negeri (PN) dan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).
"Walaupun sudah ada keputusan PN dan juga pemerintah Jakarta sudah mendapatkan arahan dari Jamdatun, untuk kemudian yang berhak untuk membongkar adalah Adhi Karya," ujar dia.
Lebih lanjut, pihaknya segera menyurati PT Adhi Karya. Dengan begitu, bisa melakukan pembongkaran tiang monorel yang terbengkalai.
"Kami akan melakukan menyurati Adhi Karya untuk itu," kata Pramono.
Ia menambahkan, apabila nantinya PT Adhi Karya tidak mampu untuk melakukan pembongkaran itu, Pemprov Jakarta akan membantu. Pasalnya, pembongkaran tiang monorel itu dinilai penting untuk estetika Kota Jakarta.
"Kalau kemudian Adhikarya katakanlah tidak mampu, maka pemerintah Jakarta akan melakukan tindakan untuk membersihkan. Yang jelas bahwa persoalan hukumnya sekarang sudah kami ketahui secara detail," kata dia.
Sebelumnya, Pramono berencana menyelesaikan permasalahan dalam pembangunan monorel yang mangkrak.
Pasalnya, keberadaan 90 tiang monorel yang berada di Jalan Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika itu dianggap mengganggu estetika Jakarta.
Pramono mengungkapkan, dirinya tidak jarang merasa terganggu dengan keberadaan tiang monorel ketika melintas di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Karena itu, ia ingin tiang-tiang tersebut dibereskan agar tidak mengganggu estetika kota.
"Kalau teman-teman sekalian lewat di Rasuna Said maupun di Senayan, ada kolom-kolom untuk monorel yang sampai hari ini semuanya enggak mau nyentuh untuk diselesaikan. Kalau bagi saya pribadi, ini adalah hal yang harus diselesaikan," kata dia, Selasa, 20 Mei 2025.