Berita Populer Nasional: Teror Kepala Babi hingga Klarifikasi Hasan Nasbi

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo

Berita Populer Nasional: Teror Kepala Babi hingga Klarifikasi Hasan Nasbi

Arga Sumantri • 23 March 2025 05:47

Jakarta: Sejumlah berita nasional menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com sepanjang Sabtu, 22 Maret 2025. Salah satu berita yang bertahan jadi terpopuler yakni soal teror pengiriman paket bangkai hewan ke kantor media massa Tempo.

Berikut ini daftar tiga berita nasional populer di kanal Nasional Metrotvnews.com:

1. KPK Tahan 2 Tersangka Baru Kasus Korupsi di LPEI, Rugikan Negara Rp549 miliar

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan dua tersangka terkait kasus dugaan rasuah pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) hari ini, 20 Maret 2025. Keduanya merupakan debitur dari PT Petro Energy (PE) yakni Jimmy Marsin (JM) dan Susy Mira Dewi Sugiarta (SMD).

“Tersangka JM dan SMD ditahan di cabang Rumah Tahanan Negara dari Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur selama 20 hari,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Maret 2025.

Penahanan keduanya berakhir pada 8 April 2025. Upaya paksa itu bisa ditambah jika dibutuhkan penyidik ke depannya.

Baca selengkapnya di sini

2. Diteror Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Tempo: Kami Tidak Takut

Media Massa Tempo menilai kiriman kepala babi dan bangkai tikus terpenggal sebagai teror terhadap kerja jurnalis. Tempo menegaskan tidak takut dengan teror tersebut.

"Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar," kata Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra melalui keterangan tertulis, Sabtu, 22 Maret 2025.

Baca selengkapnya di sini

3. 5 Poin Klarifikasi Hasan Nasbi soal Teror Kepala Babi ke Tempo

Teror kepala babi yang dikirim ke Kantor Tempo menuai berbagai reaksi, salah satunya dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi. Komentar Hasan yang menyebut kepala babi itu "dimasak aja" sempat menimbulkan berbagai spekulasi dan interpretasi publik. Banyak yang mempertanyakan apakah pernyataan itu menunjukkan sikap meremehkan teror terhadap media, atau justru memiliki makna lain.

Hasan akhirnya menjelaskan bahwa pernyataan tersebut adalah bentuk dukungan terhadap sikap jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana alias Cica, yang menjadi target teror. Menurutnya, Cica tidak menunjukkan ketakutan, melainkan justru melecehkan aksi teror itu dengan santai. Hasan pun menyebut bahwa respons semacam itu justru efektif dalam menghadapi ancaman, karena membuat pelaku kehilangan tujuannya.

Bagaimana sebenarnya maksud di balik pernyataan Hasan?

Baca selengkapnya di sini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)