Kelompok pejuang Palestina Hamas. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 March 2025 12:23
Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa mereka sedang meninjau usulan Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan gencatan senjata Gaza. Pernyataan disampaikan di saat Israel terus mengintensifkan serangan militer mereka dalam menekan Hamas agar membebaskan sandera yang tersisa.
Proposal "jembatan" utusan khusus AS Steve Witkoff, yang dipresentasikan pekan lalu, bertujuan memperpanjang gencatan senjata hingga April setelah hari raya Ramadan dan Paskah, untuk memberi waktu bagi negosiasi tentang penghentian permusuhan secara permanen.
Tiga hari setelah Israel secara efektif meninggalkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa militer mengintensifkan serangan udara, darat, dan lautnya dan akan memindahkan warga sipil ke bagian selatan Gaza.
Katz mengatakan Israel akan melanjutkan kampanyenya hingga Hamas membebaskan lebih banyak sandera dan benar-benar dikalahkan. Serangan udara Israel menimbulkan kerusakan serius pada Hamas pekan ini, menewaskan kepala pemerintahan Gaza dan pejabat tinggi lainnya.
Namun sumber-sumber Palestina dan Israel mengatakan Hamas telah menunjukkan bahwa mereka dapat menanggung kerugian besar dan tetap berjuang serta memerintah.
Mengutip dari AsiaOne, Sabtu, 22 Maret 2025, Hamas mengatakan bahwa mereka masih memperdebatkan usulan Witkoff dan ide-ide lainnya, dengan tujuan mencapai kesepakatan tentang pembebasan tahanan, mengakhiri perang, dan mengamankan penarikan penuh militer Israel dari Jalur Gaza.
Seorang pejabat Palestina, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa Mesir juga mengajukan usulan mediasi, tetapi Hamas belum menanggapi. Pejabat itu menolak memberikan rincian rencana tersebut, yang menurutnya masih dipertimbangkan.
Dua sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa Mesir telah mengusulkan penetapan batas waktu untuk pembebasan para sandera yang tersisa di samping tenggat waktu untuk penarikan penuh Israel dari Gaza dengan jaminan AS.
Baca juga: Semua Wilayah Gaza Diserang, Bocah Palestina jadi Korban Pelecehan Tentara Israel