Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 November 2025 09:13
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada Jumat kemarin bahwa proposal revisi berisi 28 poin yang disusun Amerika Serikat “dapat digunakan sebagai dasar” penyelesaian perang di Ukraina. Ia menegaskan bahwa Moskow merasa puas dengan perkembangan di medan perang, namun tetap terbuka untuk berunding.
Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin mengatakan bahwa inisiatif perdamaian dari Presiden AS Donald Trump telah dibahas dengan pejabat AS sebelum KTT Alaska pada 15 Agustus. Dalam pertemuan tersebut, Washington meminta Moskow untuk membuat kompromi dan “menunjukkan fleksibilitas.”
“Tujuan utama pertemuan di Alaska adalah bahwa selama pembicaraan di Anchorage, kami menegaskan bahwa meski ada sejumlah isu sulit, kami tetap menyetujui proposal tersebut dan siap menunjukkan fleksibilitas yang ditawarkan kepada kami,” ujar Putin, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 22 November 2025.
Ia menambahkan bahwa Rusia telah memberi penjelasan kepada “semua teman dan mitra di Global South,” termasuk Tiongkok, India, Korea Utara, Afrika Selatan, Brasil, serta anggota CSTO sebelum KTT Alaska. Menurutnya, semua pihak menyatakan dukungan terhadap potensi kesepakatan tersebut.
Putin mengatakan AS tampak memperlambat proses setelah pembicaraan di Alaska karena “penolakan de facto Ukraina” terhadap rencana itu menghambat langkah Washington untuk maju.
“Kami menerima versi modernisasi dari rencana 28 poin melalui jalur yang ada. Saya percaya rencana itu juga dapat menjadi dasar penyelesaian damai final, namun belum dibahas secara rinci dengan kami,” kata Putin, seraya menambahkan bahwa hal ini kemungkinan terjadi karena AS “belum berhasil mendapatkan persetujuan Ukraina.”
Putin menegaskan bahwa Rusia puas dengan perkembangan di medan perang, yang menurutnya mendorong pencapaian tujuan “operasi militer khusus.” Ia menambahkan bahwa penolakan Kyiv untuk terlibat dalam pembicaraan justru berkontribusi pada kemajuan lebih jauh pasukan Rusia.
“Kami siap untuk negosiasi damai dan penyelesaian masalah secara damai. Namun ini membutuhkan pembahasan substantif mengenai seluruh detail rencana yang diusulkan,” tutur Putin.
Baca juga: Zelensky Siap Negosiasi dengan Trump Terkait Proposal Perdamaian Baru