Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Antara.
Despian Nurhidayat • 23 November 2025 08:36
Jakarta: A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Abdul Muhaimin, menyayangkan beredarnya risalah rapat yang meminta agar Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mundur dari jabatannya. Karena pembicaraan internal tak seharusnya disebarkan di luar forum Nahdlatul Ulama.
"Itu kan kok kayak mereka-mereka yang punya kepentingan itu sedang mengonsolidasikan pendukungnya, mbok manuver kayak gitu itu dihentikan," kata Abdul seperti dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 23 November 2025.
Dia mengatakan, tak seharusnya forum Nahdlatul Ulama menyelesaikan masalah seperti yang terjadi saat ini. Seharusnya, masalah internal PBNU bisa diselesaikan dengan cara yang seperti sering dikatakan Presiden Keempat RI,
Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Saya kira di kalangan NU itu kan biasa gegeran (berdebat) tapi nanti kan hasilnya ger-geran (tertawa bersama), itu kan kata Gus Dur," ucap Abdul.
Tangkapan layar hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU. Foto: Istimewa.
Yahya Cholil Staquf diminta mundur sebagai Ketum PBNU. Hal itu merupakan salah satu kesimpulan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
Rapat tersebut diselenggarakan selenggarakan di Hotel Aston City, Jakarta, Kamis, 20 November 2025. Rapat tersebut diikuti 37 dari 53 orang.