Apa Itu Likuiditas dan Mengapa Penting bagi Kesehatan Finansial?

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Apa Itu Likuiditas dan Mengapa Penting bagi Kesehatan Finansial?

Eko Nordiansyah • 4 October 2025 17:10

Jakarta: Istilah likuiditas kerap menjadi tolok ukur utama dalam menilai kondisi keuangan sebuah perusahaan maupun individu. Memahami konsep ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Secara sederhana, likuiditas adalah kemampuan dan kecepatan suatu aset untuk diubah menjadi uang tunai tanpa menyebabkan penurunan nilai pasar aset tersebut secara signifikan. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan kondisi keuangan yang sehat dan fleksibel.

Memahami konsep likuiditas

Dalam konteks perusahaan, likuiditas merujuk pada kapabilitas perusahaan untuk memenuhi utang jangka pendeknya. Kewajiban ini mencakup pembayaran gaji karyawan, pelunasan utang kepada pemasok, hingga pembayaran pajak.

Sebuah perusahaan dianggap likuid jika memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi seluruh kewajiban lancarnya. Aset yang paling likuid adalah kas, diikuti oleh aset lain yang mudah dicairkan seperti saham atau obligasi.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Pentingnya menjaga likuiditas

Menjaga tingkat likuiditas yang sehat merupakan hal krusial bagi keberlangsungan bisnis. Perusahaan dengan likuiditas tinggi memiliki posisi tawar yang lebih kuat dan dinilai lebih mampu menghadapi kebutuhan dana mendesak.

Sebaliknya, perusahaan dengan likuiditas rendah sangat rentan mengalami kesulitan finansial. Kondisi ini dapat berujung pada gagal bayar yang berisiko merusak reputasi hingga menyebabkan kebangkrutan.

Cara mengukur tingkat likuiditas

Para analis keuangan menggunakan beberapa rasio untuk mengukur tingkat likuiditas sebuah entitas bisnis. Rasio ini membantu memberikan gambaran kuantitatif mengenai kesehatan finansial jangka pendek perusahaan.

Berikut adalah beberapa rasio likuiditas yang umum digunakan:
  1. Rasio Lancar (Current Ratio): Mengukur perbandingan antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar.
  2. Rasio Cepat (Quick Ratio): Menghitung kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan barang.
  3. Rasio Kas (Cash Ratio): Mengindikasikan kemampuan kas dan setara kas untuk menutupi kewajiban lancar.
Dengan demikian, pemahaman mengenai likuiditas tidak hanya relevan bagi pelaku bisnis, tetapi juga bagi investor dan masyarakat umum. Tingkat likuiditas menjadi salah satu cerminan utama dari kekuatan dan stabilitas finansial yang dapat menjadi dasar pengambilan keputusan ekonomi yang lebih baik. (Daffa Yazid Fadhlan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)