Menguat Banyak, Rupiah Balik ke Level Rp16.200-an Pagi Ini

Ilustrasi. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Menguat Banyak, Rupiah Balik ke Level Rp16.200-an Pagi Ini

Husen Miftahudin • 6 March 2025 10:16

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini kembali mengalami penguatan.
 
Mengutip data Bloomberg, Kamis, 6 Maret 2025, rupiah hingga pukul 09.37 WIB berada di level Rp16.291 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 21 poin atau setara 0,13 persen dari Rp16.312 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.294 per USD. Rupiah menguat 15 poin atau setara 0,09 persen dari Rp16.309 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan menguat.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.230 per USD hingga Rp16.320 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 

Baca juga: Dolar AS Makin Ambruk Imbas Kekhawatiran Tarif Trump


(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
 

Tarif Trump hingga target fiskal RI

 
Tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump terhadap Tiongkok, Kanada, dan Meksiko mulai berlaku minggu ini, dengan Trump menyoroti rencana untuk tindakan tarif yang lebih ketat selama pidatonya di Kongres. Tarif Trump, yang akan berdampak pada ekonomi terbesar di kawasan tersebut.
 
Rencana Trump untuk tarif timbal balik juga akan berdampak pada ekonomi berorientasi ekspor utama di Asia, terutama Korea Selatan, Australia, Taiwan, dan Singapura.
 
"Namun, pasar sedikit lega setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan Trump mungkin terbuka untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Meksiko," jelas Ibrahim.
 
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target fiskal untuk lima tahun, seperti pertumbuhan ekonomi, rasio perpajakan, belanja negara, hingga persentase rasio utang pemerintah terhadap PDB. Ketetapan itu tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12/2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, dokumen mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Ada enam sasaran fiskal pemerintah selama 2025-2029.
 
Pertama, pendapatan negara sebesar 13,75 persen hingga 18,00 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2029). Pendapatan berasal dari penerimaan perpajakan yang ditargetkan mencapai 11,52 persen-15,00 persen terhadap PDB pada 2029 dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang yang ditargetkan mencapai 2,21 persen-2,99 persen terhadap PDB pada 2029.
 
Kedua, belanja negara sebesar 16,20 persen-20,50 persen terhadap PDB pada 2029. Belanja negara itu akan berasal dari belanja pemerintah pusat yang ditargetkan mencapai 11,79 persen-15,01 persen terhadap PDB pada 2029 dan transfer ke daerah yang yang ditargetkan mencapai 4,41 persen-5,49 persen terhadap PDB pada 2029 (dari baseline 3,89 persen pada 2024).
 
Ketiga, keseimbangan primer sebesar minus 0,15 persen sampai dengan minus 0,20 persen terhadap PDB pada 2029 (dari baseline minus 0,09 persen pada 2024). Keempat, surplus/defisit APBN sebesar negatif 2,45 persen sampai dengan negatif 2,50 persen terhadap PDB pada 2029 (dari baseline negatif 2,29 persen pada 2024). Kelima, stok utang pemerintah sebesar 39,01 persen sampai dengan 39,10 persen terhadap PDB pada 2029 (dari baseline 39,5 persen pada 2024).
 
Keenam, pembiayaan investasi sebesar 0,50 persen sampai dengan 1,00 persen terhadap PDB pada 2029 (dari baseline 0,37 persen pada 2024). Dalam dokumen RPJMN itu dijelaskan pemerintah akan mengarahkan kebijakan fiskal jangka menengah 2025-2029 ke upaya untuk mengakselerasi reformasi struktural sebagai kunci bagi percepatan transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)