844 BUMN di Bawah Kendali Danantara hingga Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Dicapai

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Berita Populer Ekonomi

844 BUMN di Bawah Kendali Danantara hingga Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Dicapai

Eko Nordiansyah • 29 April 2025 07:50

Jakarta: Pemberitaan mengenai 844 perusahaan BUMN berada di bawah kendali Danantara menjadi yang paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com, Senin, 28 April 2025. Selain itu ada pemberitaan mengenai target pertumbuhan ekonomi delapan persen akan sulit dicapai.

Berikut berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com:

1. 844 Perusahaan BUMN di Bawah Kendali Danantara

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan, sebanyak 844 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berada di bawah kendali lembaga anyar tersebut. Karenanya, ia menekankan kepada pimpinan perusahaan pelat merah untuk menerapkan karakter, kompetensi, dan komitmen (3K) yang baik. 

Selengkapnya baca di sini

2. Menko Airlangga: Kami Nego agar Tarif Indonesia Setara Vietnam

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pihaknya telah bernegosiasi dengan perwakilan Amerika Serikat (AS) perihal tarif resiprokal. Ia meminta komoditas ekspor utama Indonesia dapat diberi tarif setara dengan Vietnam atau Bangladesh. Hal itu menurutnya sesuai dengan kesetaraan ekonomi (equal playing field).

Selengkapnya baca di sini

3. Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Dicapai, Ini Alasannya

Target pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen di akhir masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai akan sulit tercapai. Itu karena banyak permasalahan dari dalam dan luar negeri yang dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

Selengkapnya baca di sini

4. Bukan Dolar Amerika, Ini 7 Mata Uang Terkuat di Dunia

Ketika berbicara tentang mata uang terkuat di dunia, banyak orang langsung mengira jawabannya adalah Dolar Amerika Serikat (USD). Namun, faktanya, ada beberapa mata uang lain yang memiliki nilai tukar lebih tinggi terhadap dolar maupun mata uang lainnya.

Selengkapnya baca di sini

5. Dinamika Global Bikin Ekonomi Indonesia Tambah Tertekan

Tekanan ekonomi dunia akan memperburuk situasi perekonomian Indonesia. Terlebih keadaan ekonomi domestik juga tidak berada dalam kondisi yang dapat dikatakan baik-baik saja.

Selengkapnya baca di sini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)