Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika maupun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika diganjar penghargaan Harmony Award 2025. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 29 November 2025 11:36
Jakarta: Kabupaten Mimika dinilai berhasil merawat kerukunan umat beragama. Prestasi itu membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika maupun Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika diganjar penghargaan Harmony Award 2025, sebuah penghargaan nasional di bidang kerukunan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dalam acara resmi yang digelar di DoubleTree by Hilton Hotel, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 28 November 2025.
"Capaian ini menjadi kebanggaan tersendiri, tidak hanya bagi Mimika, tetapi juga bagi wilayah Papua secara keseluruhan—karena inilah kali pertama Papua meraih pengakuan nasional di bidang kerukunan umat beragama," kata Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Jeffry Chris Hutagalung, dalam keterangannya, Jakarta, dilansir pada Sabtu, 29 November 2025.
Harmony Award merupakan penghargaan tahunan yang diberikan Kementerian Agama melalui PKUB RI kepada pemerintah daerah dan FKUB yang terbukti berprestasi dalam memelihara kerukunan umat beragama. Penghargaan ini menjadi instrumen penguat bagi upaya nasional dalam menjaga persatuan, toleransi, dan stabilitas sosial keagamaan di seluruh Indonesia.
Jeffry Chris mengatakan predikat juara yang diraih secara bersamaan oleh pemda dan FKUB Mimika menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan para tokoh agama sebagai penjaga harmoni sosial.
"Selama ini, Pemda Mimika konsisten memperkuat fondasi kerukunan melalui dukungan kebijakan yang jelas, komunikasi lintas sektor, serta fasilitas yang menunjang kegiatan FKUB," terang dia.
Baca Juga:
Majelis Taklim Dinilai Punya Peran Strategis dalam Pekuat Ketahanan Keluarga |
Bupati Mimika Johannes Rettob menyampaikan penghargaan yang diterima Kabupaten Mimika menjadi momentum penting bagi daerah yang dikenal sangat majemuk. Dia menilai keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa di Mimika merupakan fondasi kuat dalam membangun daerah.
Johannes menegaskan harmoni yang terbangun di tengah masyarakat menjadi kekuatan besar untuk meramu pembangunan Mimika secara menyeluruh. Dia juga menjelaskan upaya meraih penghargaan tersebut merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjadikan kerukunan sebagai dasar pembangunan.
Dia menambahkan perbedaan di Mimika, baik dari sisi suku maupun agama, tidak pernah menjadi pemecah, melainkan justru memperkuat persatuan. Penghargaan ini dinilainya memberi dorongan baru bagi pemerintah daerah untuk terus memperkuat harmoni sebagai landasan utama pembangunan Mimika ke depan.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan capaian harmoni nasional ini bukan hanya prestasi, tetapi amanah besar yang harus dirawat bersama sebagai bangsa.