Ilustrasi rupiah. Metrototvnews.com/Eko Nordiansyah
Eko Nordiansyah • 28 November 2025 09:13
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan tipis. Mata uang Garuda tersebut melemah meski sedikit saat dolar AS bergerak stabil.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 28 November 2025, rupiah berada di level Rp16.640 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 4,00 poin atau setara 0,02 persen dari Rp16.664 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara dari data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.668 per USD. Rupiah terpantau melemah karena pada penutupan perdagangan kemarin berada di level Rp16.640 per USD.

(Ilustrasi. MI/Susanto)
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.630 sampai Rp16.660 pada hari ini
Ia menjelaskan sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan nilai tukar. Dari luar negeri, pasar sedang menunggu kepastian kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed pada Desember nanti.
Saat ini, perbincangan sosok pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed menjadi salah satu yang diperhatikan pelaku pasar. Posisi yang Powell jabat sejak 2018 tersebut akan berakhir pada Mei 2026, dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett disebut-sebut menjadi kandidat terdepan untuk menjadi Ketua Fed berikutnya.
Ibrahim mengatakan, Hassett adalah sekutu dekat Presiden AS Donald Trump dan diperkirakan akan melaksanakan tuntutan orang nomor satu AS tersebut untuk menurunkan suku bunga secara drastis, bahkan lebih dari Powell.
"Trump telah menyerukan penurunan suku bunga yang jauh lebih besar untuk mendorong perekonomian AS, meskipun The Fed sebagian besar menolak seruannya untuk berhati-hati atas inflasi yang stagnan," kata Ibrahim dalam risetnya.
Sementara itu, faktor dalam negeri yang mempengaruhi penguatan rupiah yakni, Pemerintah melelaui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025.
Proyeksi Airlangga sedikit berbeda dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang memperkirakan ekonomi di akhir tahun mencapai 5,7 persen. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa di atas lima persen, persisnya berada di rentang 5,4-5,6 persen.
"Oleh karena itu, pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di sisa tahun ini. Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai stimulus, baik bantuan langsung tunai (BLT) maupun terkait dengan program-program yang diakselerasi termasuk bantuan beras, bantuan minyak goreng," pungkasnya.