Pesawat jet tempur melintas di langit Polandia. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 29 November 2025 19:01
Warsawa: Polandia memperpanjang pembatasan penggunaan sebagian wilayah udaranya di dekat perbatasan dengan Ukraina dan Belarusia hingga 9 Maret 2026. Kebijakan ini diumumkan oleh Badan Layanan Navigasi Udara Polandia (PANSA) pada Jumat. Sebelumnya, pembatasan tersebut dijadwalkan berakhir pada 9 Desember.
“Badan Layanan Navigasi Udara Polandia telah memperpanjang pembatasan penggunaan sebagian wilayah udara Polandia hingga 9 Maret 2026, dengan memperbarui zona pembatasan di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan Belarusia,” demikian pernyataan resmi PANSA yang dikutip Antara, Sabtu, 29 November 2025.
Permintaan perpanjangan tersebut, menurut PANSA, diajukan oleh komando operasional angkatan bersenjata dengan pertimbangan keamanan nasional. Meski demikian, pembatasan ini tidak berlaku bagi penerbangan komersial penumpang.
Zona pembatasan berlaku dari permukaan darat hingga ketinggian sekitar 3 kilometer, dengan jangkauan ke daratan sejauh 26 hingga 50 kilometer tergantung lokasi.
PANSA menjelaskan bahwa penerbangan umum, termasuk pesawat kecil dan pesawat pribadi, tetap diperbolehkan beroperasi pada siang hari dengan syarat menyampaikan rencana penerbangan kepada otoritas terkait serta dilengkapi stasiun radio dan transponder. Namun, penerbangan jenis ini dilarang pada malam hari.
Untuk pesawat nirawak sipil atau drone (UAV), penerbangan diizinkan pada siang hari selama tidak melanggar zona identifikasi pertahanan udara Belarusia dan Ukraina. Sementara itu, penerbangan drone pada malam hari tetap dilarang.
Pada 10 September lalu, angkatan bersenjata Polandia melaporkan telah menembak jatuh beberapa drone yang melanggar wilayah udara negara tersebut. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan drone-drone yang dianggap mengancam telah ditembak jatuh di atas wilayah Polandia dan mengklaim bahwa drone tersebut berasal dari Rusia, meski tanpa menyertakan bukti.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kemudian menyebut lebih dari 10 UAV terlibat dalam insiden itu. Namun, kuasa usaha Rusia di Polandia, Andrey Ordash, membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa pihak berwenang Polandia belum memberikan bukti bahwa drone-drone tersebut berasal dari Rusia.
Baca juga: Polandia Kerahkan Angkatan Udara Menyusul Serangan Rusia Dekat Perbatasan