Ilustrasi harga emas dunia. Foto: AP.
Husen Miftahudin • 2 September 2023 09:26
Chicago: Harga emas menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya, karena data pekerjaan AS yang melambat sehingga membuka kemungkinan bagi Federal Reserve untuk tidak segera melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dikutip Xinhua, Sabtu, 2 September 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange terdongkrak USD1,20 atau 0,06 persen menjadi ditutup pada USD1.967,10 per ons, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di USD1.980,20 dan terendah di USD1.960,70.
Emas berjangka tergelincir USD7,10 atau 0,36 persen menjadi USD1.965,90 pada Kamis, 31 Agustus 2023, setelah bertambah USD7,90 atau 0,40 persen menjadi USD1.973,00 pada Rabu, 30 Agustus 2023, dan melonjak USD18,30 atau 0,94 persen menjadi USD1.965,10 pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Data pekerjaan pengaruhi kebijakan suku bunga
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, AS menambah 187 ribu pekerjaan pada Agustus namun tingkat pengangguran melonjak secara tak terduga menjadi 3,8 persen dari 3,5 persen pada Juli.
Kondisi tersebut mencerminkan dampak dari
suku bunga yang tinggi dan pendinginan bertahap perekonomian AS akibat booming yang terjadi setelah lockdown akibat pandemi.
"Meskipun ada beberapa kemajuan, inflasi masih jauh di atas target Federal Reserve sebesar 2,0 persen," ungkap Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester.
Mengacu pada pasar tenaga kerja, Mester mengatakan beberapa kemajuan telah dicapai dalam membawa permintaan dan penawaran ke dalam keseimbangan yang lebih baik, namun pasar kerja masih kuat.
Pertumbuhan lapangan kerja melambat dan lapangan kerja menurun, namun tingkat pengangguran rendah, yaitu 3,8 persen.
The Fed mempunyai tiga kesempatan lagi untuk menaikkan suku bunganya tahun ini, dengan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang merupakan pembuat kebijakan, mempunyai keputusan suku bunga yang dijadwalkan pada 20 September, 1 November, dan 13 Desember.
Dengan lapangan kerja yang masih tumbuh lebih besar dari perkiraan setiap bulannya, bank sentral dapat memilih satu atau dua kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini.
Baca juga: Harga Emas Naik Imbas Pelemahan Data Ekonomi AS
PMI manufaktur AS terkontraksi
Data ekonomi lainnya yang dirilis menunjukkan angka yang beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS dari Global S&P turun menjadi 47,9 pada Agustus dari 49,0 pada Juli, menunjukkan penurunan yang lebih kuat dalam kondisi operasional di produsen barang-barang AS.
Sementara PMI manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) tercatat 47,6 persen pada Agustus, 1,2 poin persentase lebih tinggi dari angka 46,4 persen pada Juli. Ini merupakan kontraksi bulan ke-10 dan kelanjutan tren penurunan yang dimulai pada Juni 2022.
Departemen Perdagangan AS melaporkan belanja konstruksi AS naik 0,7 persen ke tingkat tahunan sebesar USD1,973 triliun pada Juli, setelah naik sebesar 0,6 persen ke tingkat revisi sebesar USD1,959 triliun pada Juni.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember melemah 25,00 sen atau 1,01 persen menjadi USD24,562 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober tergerus USD5,70 atau 0,58 persen menjadi USD968,70 per ons.