Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil, Menkeu: Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Turun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: MI

Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil, Menkeu: Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Turun

Annisa Ayu Artanti • 11 June 2024 18:43

Jakarta: Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil secara nasional di atas lima persen selama lebih dari 10 kuartal berturut-turut. Hal ini terjadi di saat menghadapi dinamika global yang sangat dinamis dan menantang.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran juga mengalami penurunan.
 
"Mayoritas provinsi telah berada di bawah kondisi pra pandemi, artinya kita telah berhasil menurunkan kembali kemiskinan dan pengangguran sesudah mengalami lonjakan akibat pandemi," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, dikutip Selasa, 11 Juni 2024.

Indonesia turunkan defisit dengan cepat

Dalam proses pemulihan ekonomi, Indonesia juga mampu menurunkan defisit secara sangat cepat dan menurunkan rasio utang, sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga menunjukkan ketangguhan dan kewaspadaan ekonomi Indonesia dalam menghadapi guncangan.

Dalam hal ini, Bendahara Negara itu menjelaskan, APBN digunakan sebagai instrumen untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia menghadapi berbagai guncangan tersebut.

 
Baca juga: 

Sri Mulyani: Investasi dan Produktivitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tinggi


Oleh karenanya, selain APBN digunakan dalam menghadapi dinamika global, APBN juga harus tetap dijaga secara prudent agar tetap sehat.

"APBN juga mendukung banyak sekali perbaikan struktural di Indonesia, dari kualitas SDM yang menjadi sasaran paling penting dalam pembangunan kita, meningkatkan produktivitas dan juga untuk meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung mobilitas serta efisiensi perekonomian. (Adapun) meningkatkan berbagai indikator kualitas SDM dari mulai sekolah, stunting, kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrim dan daya saing perekonomian Indonesia,” tutur dia.

APBN dikelola dengan 3 pilar utama

Untuk menjaga APBN tetap sehat, Menkeu mengatakan APBN harus dikelola dengan tiga pilar utama, yaitu dari sisi pendapatan yang harus terus ditingkatkan, spending better belanja yang berkualitas, serta pembiayaan yang prudent dan inovatif.

Selain itu, harmonisasi pengelolaan APBN dan APBD secara sinergis menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui pengelolaan yang bijaksana. Indonesia terus mendorong pertumbuhan ekonomi, menekan tingkat kemiskinan, dan menciptakan kesempatan kerja, termasuk diantaranya keberpihakan insentif fiskal kepada daerah-daerah tertinggal untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di seluruh negeri.

"Sinergi APBN dan APBD ini tentu tujuannya adalah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap daerah, meningkatkan kesejahteraan di semua daerah, mempercepat konvergensi yang artinya daerah yang tertinggal bisa mengejar lebih cepat dan pengelolaan fiskal daerah yang tetap prudent untuk mendorong stabilitas dan transformasi," ucap dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)