Laba Bersih GAR Tertekan Penurunan Harga Minyak Sawit

Kelapa Sawit. Foto: MI.

Laba Bersih GAR Tertekan Penurunan Harga Minyak Sawit

Arif Wicaksono • 15 May 2024 17:51

Singapura: Laba bersih perusahaan kelapa sawit Golden Agri Resources (GAR) untuk kuartal pertama yang berakhir pada Maret mencapai USD37 juta. Angka ini turun 60 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama di tengah berlanjutnya pelemahan harga minyak sawit mentah (CPO) selama periode tersebut.
 

baca juga: 

Di-blacklist Eropa, Prabowo Bakal Sulap Sawit Jadi Avtur


Melansir Business Times, Rabu, 15 Mei 2024, pendapatan GAR pada periode tersebut naik satu persen menjadi USD2,6 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan yang sebagian mengimbangi dampak penurunan harga CPO.

GAR mencatat harga pasar CPO (FOB Belawan) pada kuartal ini turun delapan persen YoY, dengan rata-rata sebesar USD910 per ton dibandingkan dengan USD990 per ton pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada kuartal ini turun enam persen menjadi USD231 juta, mempertahankan margin di atas sembilan persen. "Bisnis perkebunan mengalami penurunan output, sementara volume perdagangan di bisnis hilir bertanggung jawab atas ekspansi penjualan," kata manajemen GAR.

Fokus penambahan nilai dan margin

GAR akan terus fokus pada penambahan nilai pada produk dan layanannya untuk meningkatkan margin. "Hal ini termasuk memanfaatkan inovasi dan teknologi ilmu pertanian untuk mengoptimalkan produktivitas dan mempertahankan daya saing biaya sambil mempraktikkan produksi berkelanjutan," tegas dia.

Perusahaan mencatat kendala pasokan minyak sawit pada kuartal pertama 2024, terutama disebabkan oleh kombinasi hasil panen musiman yang rendah dan dampak fenomena El Nino pada kuartal ketiga 2023.

"Meskipun kendala pasokan akan berkurang secara bertahap pada kuartal mendatang, prospek pertumbuhan diperkirakan akan terbatas," kata GAR, seraya menambahkan ketegangan geopolitik dan fluktuasi iklim akan mempertahankan ketidakpastian dalam sektor minyak nabati.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)