Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015 Hamdan Zoelva. Medcom.id/Kautsar
Kautsar Widya Prabowo • 7 December 2023 19:08
Jakarta: Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015 Hamdan Zoelva menilai ada skenario besar dibalik aturan penunjukan gubernur dan wakil gubernur Jakarta dipilih presiden. Aturan itu tertuang dalam Pasal 10 ayat 2 Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
"Ada skenario besar di belakangnya yang berusaha memasukkan ini (pasal)," ujar Hamdan dalam Diskusi Perubahan dengan tema Mengapa Demokrasi Tak Boleh Mati di Jakarta, di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Desember 2023.
Hamdan menilai perlu dilakukan pengusutan siapa pihak yang mengusulkan aturan tersebut. Pasalnya, sejumlah anggota DPR yang ikut dalam pembahasan RUU DKJ tidak mengetahui adanya aturan tersebut.
"Ada grand design, yang mungkin secara tidak disadari oleh sebagian anggota DPR kok tiba-tiba muncul," bebernya.
Ia mengingatkan pihak yang mengusulkan pasal penunjukan gubernur oleh presiden telah mematikan demokrasi Indonesia. Oleh karenanya, Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) itu menolak RUU DKJ.
"Ini adalah sebuah kemunduran dari demokrasi yang kita sudah melaksanakan sejak tahun 1999," jelas Hamdan.
Baca juga: Gubernur DKJ Ditunjuk Presiden, Anies: Ironis |