Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Candra Yuri Nuralam • 5 October 2023 15:46
Jakarta: Polda Metro Jaya diminta memberikan penjelasan soal kabar adanya pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan). Sebab, informasi itu mencuat ke publik karena surat pemanggilan yang dikeluarkan oleh penegak hukum tersebut.
"Saya meminta kepada pihak Polda Metro Jaya, atau kapolda atau humasnya untuk segera melakukan klarifikasi menyampaikan penjelasan apa yang terjadi terkait dengan isi surat tersebut, benar atau salah," kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023.
Boyamin menegaskan klarifikasi dari Polda Metro Jaya terkait kabar itu penting. Karena, lanjutnya, masyarakat menjadi heboh dengan informasi pemerasan yang diduga terjadi di Lembaga Antirasuah.
"Apa langkah lanjutan dari proses itu, bulan Agustus itu pemanggilannya, nah dengan demikian apakah perkara tersebut akan diteruskan atau dihentikan," ucap Boyamin.
Polda Metro Jaya juga didorong tegas kepada KPK jika kabar itu benar sedang ditindaklanjuti. Karena, kata Boyamin, pemerasan sangat tidak patut terjadi di Lembaga Antirasuah.
"Kalau memang ada korupsi terkait dengan pemerasan, segera dipercepat diproses, supaya ini tidak saling mengganggu dan saling menyandera. Kalau itu segera dituntaskan, ya enggak apa-apa, apa boleh buat," ujar Boyamin.
Dugaan pemerasaan ini menyebar usai adanya surat pemanggilan sopir Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Polda Metro Jaya. Belum ada keterangan resmi soal kebenaran surat itu.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga menegaskan belum mengetahui adanya kabar rekan kerjanya yang melakukan pemerasan. "Saya tidak tahu," kata Ghufron melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Oktober 2023.
Ghufron enggan memberikan komentar lebih lanjut. Penanganan perkara dugaan korupsi itu diketahui ada di tahap penyidikan.