Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Imanuel R Matatula • 11 July 2024 22:58
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk mengembalikan marwah dan citranya kepada publik usai pemberhentian tidak hormat Ketua KPU, Hasyim Asy'ari. Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan ada dua hal utama yang harus dibenahi KPU.
Pertama soal pengawasan internal KPU terkait kekerasan seksual. Menurut Khoirunnisa, perlu ada mekanisme khusus yang mengatur hal tersebut, sebagai langkah pencegahan terjadinya kekerasan seksual di lingkungan KPU.
“Terkait dengan kasus asusilanya sendiri itu membuktikan bahwa internal penyelenggara Pemilu sendiri mungkin belum ada kontrolnya,” kata Khoirunnisa dalam tayangan Metro TV, Kamis, 11 Juli 2024.
Selanjutnya soal Pilkada yang akan berlangsung sebentar lagi, Khoirunnisa mengatakan KPU punya banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Ia menyinggung bagaimana langkah KPU untuk mengembalikan kepercayaan publik dengan tetap mengakomodir putusan Mahkamah Agung (MA).
“Apakah ingin merevisinya karena sekarang sorotannya kan ke KPU, apalagi misalnya beberapa waktu yang lalu Prof Mahfud mengatakan ini KPU enggak layak nih menyelenggarakan Pilkada,” ucap Khoirunnisa.
Baca juga: Banyak Pelanggaran, Perludem Nilai Pengawasan Internal KPU Masih Kurang |