Rupiah Menyerah, Ditutup Melemah ke Rp15.826/USD

Ilustrasi kurs rupiah. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Rupiah Menyerah, Ditutup Melemah ke Rp15.826/USD

Husen Miftahudin • 25 January 2024 17:05

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan yang cukup dalam di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
 
Mengutip data Bloomberg, Kamis, 25 Januari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp15.826 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah hingga 113 poin atau setara 0,72 persen dari posisi Rp15.713 di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus pasar beralih ke data utama PDB kuartal keempat yang akan dirilis pada Kamis, yang diperkirakan menunjukkan penurunan pertumbuhan.
 
"Namun perekonomian AS juga diperkirakan akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju," ungkap Ibrahim.
 
Data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada Jumat, dan kemungkinan akan menunjukkan inflasi tetap stabil di Desember. Ketahanan perekonomian AS dan inflasi yang tinggi memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, sebuah peringatan yang disuarakan oleh beberapa pejabat The Fed pada awal Januari.
 
Peringatan mereka, ditambah dengan inflasi yang kuat dan pembacaan pasar tenaga kerja, membuat para pedagang terus melepaskan spekulasi The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024.
 
Di Asia, Bank Rakyat Tiongkok secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hamper USD140 miliar likuiditas ke dalam perekonomian.
 
"RRR menentukan jumlah cadangan modal yang perlu dimiliki oleh bank-bank Tiongkok, dan pemotongan tersebut kini akan memberikan lebih banyak likuiditas untuk disuntikkan ke dalam perekonomian," tutur dia.
 
PBOC juga menandai lebih banyak langkah yang akan dilakukan untuk membantu menopang pertumbuhan ekonomi, yang merupakan tanda paling jelas sejauh ini bahwa Beijing berencana untuk mengerahkan lebih banyak stimulus.
 
"Sinyal tersebut membantu pasar Tiongkok bangkit dari posisi terendah dalam beberapa tahun, setelah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang mendorong arus keluar modal besar-besaran dari pasar regional," jelas Ibrahim.

Baca juga: Rupiah Kamis Pagi Melemah Lagi ke Rp15.728/USD
 

Realisasi investasi masuk ke Indonesia

 
Di sisi lain, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia di kuartal IV-2023 sebesar Rp365,8 triliun, tumbuh 16,2 persen secara yoy. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.
 
Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp184,4 triliun atau 50,4 persen dari total investasi kuartal IV-2023. Realisasi tersebut naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp181,4 triliun atau 49,6 persen dari total investasi di kuartal IV-2023. Angka tersebut naik 29,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Sedangkan, investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa berimbang. Secara rinci, luar Pulau Jawa memiliki porsi investasi mencapai 50,6 persen atau setara Rp185 triliun pada kuartal IV-2023. Angka tersebut naik 12,7 persen secara tahunan (yoy).
 
Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp180,8 triliun, tumbuh 20,1 persen (yoy). Realisasi tersebut setara dengan 49,4 persen dari total investasi kuartal IV-2023.
 
Berdasarkan lokasinya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan PMA dan PMDN terbanyak, yakni Rp57,4 triliun. Kemudian, disusul Jawa Timur sebesar Rp45 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp36,4 triliun, Sulawesi Tengah Rp28,4 triliun, dan Banten sebesar Rp25,2 triliun.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar akan ditutup melemah.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.810 per USD hingga Rp15.880 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)