Riot Games PHK 530 Karyawan

Bisnis game. Foto: Unsplash.

Riot Games PHK 530 Karyawan

Arif Wicaksono • 24 January 2024 15:48

Beijing: Salah satu unit bisnis Tencent, Riot Games, berencana memberhentikan 530 karyawannya, atau sekitar 11 persen stafnya secara global. Perusahaan game online tersebut menuturkan itu dalam sebuah blog yang memuat surat kepada karyawan dari CEO Dylan Jadeja.

Riot yang berbasis di Los Angeles, yang judul-judul populernya termasuk League of Legends, mengatakan tim-tim di luar pengembangan inti akan merasakan dampak terbesar dari PHK.
 

baca juga:

Ekonomi Global Stagnan, Level Pengangguran Global Bisa Meningkat di 2024



Penerbit game digital sedang berjuang untuk tumbuh, karena penonton menunda membeli judul-judul game yang mahal atau memilih game yang lebih sedikit di tengah tingginya inflasi. Awal tahun lalu, Electronic Arts memangkas enam persen staf dan memberikan beberapa ruang kantor.

"Saat ini, kami adalah perusahaan yang tidak memiliki fokus yang cukup tajam, dan sederhananya, ada terlalu banyak hal yang sedang kami kerjakan. Beberapa investasi besar yang kami lakukan tidak membuahkan hasil seperti yang kami harapkan. Biaya kami telah meningkat sampai pada titik di mana mereka tidak berkelanjutan," kata Jadeja, dilansir Channel News Asia, Rabu, 24 Januari 2024.

Perubahan ini akan memungkinkan Riot untuk fokus pada portofolio permainan langsung League of Legends, Valorant, Teamfight Tactics, dan Wild Rift, menurut blog terpisah dari Jadeja dan salah satu pendiri Marc Merrill.

Riot akan menghentikan pengembangan game baru di bawah Riot Forge, dan menghapus beberapa staf dan fitur di Legends of Runeterra. Tencent, yang mengakuisisi saham mayoritas di Riot Games pada 2011, juga memegang saham di sesama pengembang video game Amerika, Epic Games.

Pendapatan game

Menurut CNG, sebuah perusahaan data industri yang didukung pemerintah, pada Agustus, sektor video game memperoleh pendapatan gabungan sebesar 29,2 miliar yuan, tingkat tertinggi dalam setidaknya 20 bulan,

Bisnis periklanan online Tencent melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 20 persen berkat kuatnya permintaan iklan di konten videonya. Lalu bisnis fintechnya, yang merupakan unit bisnis terbesar kedua, melaporkan kenaikan penjualan sebesar 16 persen berkat peningkatan kinerja dari layanan manajemen kekayaan dan transaksi online.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)