Rupiah Nyaris Tembus Rp16 Ribu

Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.

Rupiah Nyaris Tembus Rp16 Ribu

Husen Miftahudin • 23 October 2023 16:25

Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan awal pekan ini kembali mengalami pelemahan. Bahkan pelemahan itu membuat mata uang Garuda tersebut nyaris menyentuh level Rp16 ribu per USD.

Mengutip data Bloomberg, Senin, 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.933 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 61 poin atau setara 0,38 persen dari posisi Rp15.889 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 61 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 85 poin di level Rp15.933 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.889 per USD," ungkap analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.930 per USD. Rupiah melemah sebanyak 61 poin atau setara 0,38 persen dari Rp15.869 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.943 per USD. Mata uang Garuda tersebut bahkan turun hingga 87 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.856 per USD.

Baca juga: Melemah ke Rp15.912/USD, Pemilihan Gibran Belum Mampu Selamatkan Rupiah!
 

Dampak konflik Timur Tengah meluas


Menurut Ibrahim, pelemahan rupiah utamanya disebabkan oleh kekhawatiran penularan dari kondisi perang terbaru di Timur Tengah. Di samping itu, karena adanya keragu-raguan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga AS.

"Serta upaya diplomatik yang semakin intensif dalam upaya untuk menahan konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas," papar dia.

Adapun konvoi bantuan mulai berdatangan di Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan, ketika para pemimpin Arab dan menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak di Kairo. Sayangnya pertemuan tersebut tidak dapat menghasilkan pernyataan bersama.

Presiden AS Joe Biden, yang mengunjungi Israel pekan lalu, melakukan panggilan telepon dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, dan Italia, setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Paus Francis.

"Para pemimpin Prancis dan Belanda akan mengunjungi Israel minggu ini untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi pada 7 Oktober setelah serangan Hamas," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)