Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Foto: Medcom.id/Erlangga
Fachri Audhia Hafiez • 22 October 2023 14:29
Jakarta: Survei Ipsos Public Affairs mencatat elektabilitas pasangan capres dan cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, mengalami lonjakan signifikan. Elektabilitas pasangan dari Koalisi Perubahan itu kokoh di angka 28,91 persen pada dua simulasi berbeda.
"Sebelumnya kan di kisaran 20-22 persen, artinya ada lonjakan yang signifikan diatas lima persen dari Anies dan Cak Imin," kata peneliti dari Survei Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 22 Oktober 2023.
Pada simulasi pertama, pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir mendapat angka 37,53 persen. Lalu, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat keterpilihan 31,73 persen.
"Anies-Cak Imin 28,91 persen, dan responden tak tahu 1,82 persen," ujar Arif.
Pada simulasi kedua, posisi pertama diisi Ganjar-Mahfud MD dengan perolehan 31,98 persen. Disusul pasangan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dengan angka 31,32 persen dan 7,79 persen responden tak menjawab.
Arif mengatakan meningkatnya elektabilitas Anies dan Cak Imin karena mesin Koalisi Perubahan mulai bekerja. Khususnya basis massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Mesin politik PKB dan PKS sekarang bisa menyatu dan bekerja secara politik untuk mendongkrak suara dari Anies dan Muhaimin Iskandar. Itu salah satu saya kira faktor penting kenaikan elektabilitas Anies dan Cak Imin," ucap Arif.
Sementara itu, terkait dengan meningkatnya elektabilitas pasangan berjuluk AMIN usai putusan MK disebut merupakan faktor lain. Putusan MK terkait syarat capres-cawapres yang maju di pilpres.
"Itu masih analisa spekulatif, saya kira ini variabel lain tapi yang paling penting kenaikan Anies dan Cak Imin ini adalah karena terjadi pengkristalan dukungan dari konstituen PKB dan PKS," jelas Arif.
Survei Ipsos Public Affairs dilakukan pada 17-19 Oktober 2023 dengan melibatkan 1.207 responden yang berusia di atas 17 tahun. Responden tersebar di 34 provinsi.
Metode yang digunakan yakni telesurvei dengan teknik pengambilan random sampling. Margin of error dari survei ini 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.