Israel ancam bakal serang balik Iran. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 10 October 2024 13:39
Tel Aviv: Israel sesumbar jika serangan potensial terhadap Iran akan mematikan, tepat sasaran, dan sangat mengejutkan. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Rabu, 9 Oktober 2024.
“Mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi atau bagaimana itu terjadi, tetapi mereka akan melihat hasilnya,” kata Gallant, dikutip dari Anadolu.
Gallant mengungkapkannya pada anggota divisi dalam Intelijen Militer Israel yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data visual.
“Anda telah menyaksikan serangan baru-baru ini oleh Iran, yang agresif tetapi gagal karena tidak akurat. Tidak ada aset angkatan udara yang rusak, tidak ada pesawat yang rusak, dan tidak ada tentara atau warga sipil yang terluka,” kata Gallant.
Pada awal Oktober, Israel melaporkan bahwa Iran meluncurkan sekitar 180 rudal dalam serangan yang digambarkan Teheran sebagai “balasan” atas pembunuhan Ismail Haniyeh dari Hamas, Hassan Nasrallah dari Hizbullah, dan komandan Garda Revolusi Iran Abbas Nilforoushan.
Tentara Israel mengakui pada hari berikutnya bahwa serangan itu telah menyebabkan kerusakan pada pangkalan udaranya.
Pejabat Israel kemudian mengatakan persiapan untuk tanggapan yang signifikan dan kuat terhadap Teheran sedang berlangsung, dan mereka tidak berniat membiarkan serangan itu tidak dibalas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konsultasi keamanan terbatas Selasa malam dengan beberapa menteri Kabinet dan pejabat keamanan tinggi untuk membahas operasi terhadap Iran, menurut media Israel.
Presiden AS Joe Biden dan Netanyahu mengadakan percakapan telepon pertama mereka Rabu sejak Agustus. Panggilan itu berlangsung selama 50 menit, di mana mereka membahas kemungkinan tanggapan Tel Aviv terhadap Iran, menurut media Israel.
Perkembangan itu terjadi saat Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September yang telah menewaskan lebih dari 1.250 orang, melukai 3.618 orang, dan membuat lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.
Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dalam perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 42.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.
Setidaknya 2.119 orang telah tewas dan 10.019 orang terluka dalam serangan Israel di Lebanon, menurut otoritas Lebanon.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Baca juga: Iran Tekankan Pentingnya Persatuan Regional dalam Melawan Israel