UNIFIL Sebut Pangkalan Mereka Berulangkali Diserang Israel

Kendaraan pasukan UNIFIL melintas dekat warga di Lebanon. Foto: ANSA

UNIFIL Sebut Pangkalan Mereka Berulangkali Diserang Israel

Fajar Nugraha • 10 October 2024 22:03

Beirut: Pihak UNIFIL melontarkan pernyataan mengenai serangan Israel di pangkalan mereka di Naqoura dan wilayah lainnya. Menurut UNIFIL eskalasi terkini di sepanjang Garis Biru menyebabkan kerusakan luas di kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan.

“Dalam beberapa hari terakhir, kita telah melihat serangan dari Israel ke Lebanon di Naqoura dan wilayah lainnya. Tentara Israel (IDF) telah bentrok dengan elemen Hizbullah di darat di Lebanon,” ujar pernyataan UNIFIL dikutip dari situs resmi, Kamis 10 Oktober 2024.

Markas besar UNIFIL di Naqoura dan posisi-posisi di dekatnya telah berulang kali diserang. Namun UNIFIL menjelaskan apakah pasukan yang terluka merupakan warga negara Indonesia (WNI).

“Pagi ini, dua pasukan penjaga perdamaian terluka setelah tank IDF Merkava menembakkan senjatanya ke menara observasi di markas besar UNIFIL di Naqoura, langsung mengenainya dan menyebabkan mereka jatuh,” sebut pernyataan UNIFIL.

“Untungnya, kali ini, luka-luka tersebut tidak serius, tetapi mereka masih dirawat di rumah sakit,” imbuh UNIFIL.
 

Baca: Israel Serang Markas UNIFIL di Lebanon, Dua Pasukan Dilaporkan Terluka.


Tentara IDF juga menembaki posisi PBB (UNP) 1-31 di Labbouneh, mengenai pintu masuk bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, dan merusak kendaraan serta sistem komunikasi. Sebuah pesawat nirawak IDF terlihat terbang di dalam posisi PBB hingga ke pintu masuk bunker.

UNIFIL menyebutkan pada Rabu 9 Oktober 2024 tentara IDF dengan sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera pemantau perimeter posisi tersebut. Mereka juga dengan sengaja menembaki UNP 1-32A di Ras Naqoura, tempat pertemuan Tripartit rutin diadakan sebelum konflik dimulai, yang merusak penerangan dan stasiun relai.

“Kami mengingatkan IDF dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta untuk menghormati hak-hak PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat,” tegas UNIFIL.

“Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL hadir di Lebanon selatan untuk mendukung pemulihan stabilitas di bawah mandat Dewan Keamanan. Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701,” imbuh UNIFIL.

“Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF,” ucap UNIFIL.

Indonesia termasuk dalam pasukan UNIFIL ini. Tercatat hingga saat ini 1.231 pasukan TNI tergabung dalam pasukan UNIFIL.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)