Penggunaan Energi Nuklir Opsi Penting Pengembangan Energi Terbarukan

Ilustrasi PLTN. Foto: Unsplash.

Penggunaan Energi Nuklir Opsi Penting Pengembangan Energi Terbarukan

Arif Wicaksono • 20 August 2024 20:45

Jakarta: Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan penggunaan energi nuklir menjadi pilihan penting untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam mencapai net zero emission.

"Dengan wilayah seluas Indonesia, tanpa Nuklir sangat mustahil," jelas dia dalam Symposium Energy Insecurity dan Strategi Penanggulangannya yang digelar di Ballroom NasDem Tower, Selasa, 20 Agustus 2024.
 

Baca juga: Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan Harus Dilakukan


Dia menjelaskan energi nuklir bukan lagi pilihan terakhir tetapi menjadi opsi penting sebagaimana energi yang lain.

"Sehingga pemerintah telah melakukan percepatan-percepatan untuk membentuk institusi nuklir," ujar dia.

Dia mengatakan pemakaian nuklir di beberapa negara sudah berjalan baik walaupun masih menakutkan di Indonesia.

"Bagi sebagian masyarakat dipandang sebagai sesuatu yang sangat menakutkan. Kebetulan saya sebagai ketua komisi 7 memimpin kunjungan kunjungan ke sejumlah PLTN luar negeri. Terakhir, misalnya di Spanyol, dan saya juga sempat berkunjung ke Fukusima  yang beberapa waktu lalu terjadi tsunami," tegas dia.

Nuklir minim emisi

Dia menuturkan energi nuklir pada dasarnya sangat membantu pengembangan listrik yang paling bersih hampir tidak mengeluarkan emisi.
 
Baca juga: Kemandirian Energi Nasional Diyakini Terwujud Melalui Cara Ini

"Memang ada problem-problem lain, yakni tentang bagaimana dengan sampah nuklirnya. Bagaimana dengan stok sumber energinya perubahan uranium dan sebagainya," tegas dia.

Dia mengatakan Indonesia harus terus menerus mencari ikhtiar dalam konteks net zero emission dengan nuklir, dalam kebijakan energi nasional, menjadi opsi yang menarik.

"Sehingga pemerintah telah melakukan percepatan percepatan untuk segera melakukan review Program Riset Nasional (PRN) yang diketuai oleh Pak Luhut Panjaitan. Pak Prabowo sebagai presiden juga datang ke Rusia ketemu Rosatom, institusi atau pembangun pembangkit listrik nuklir Rusia," tegas dia.

Ia pun mengibaratkan keharusan penggunaan EBT sebagai harga mati untuk mencapai target menuju net zero emission.

"Kita mau tidak mau masuk energi baru terbarukan. Energi baru terbarukan bukan pilihan, sekali lagi tapi keharusan," ujarnya.

Untuk menjadi negara maju, tentu pengembangan EBT merupakan salah satu unsur penting. Sebab, energi yang saat digunakan sudah sangat terbatas dan tidak ramah lingkungan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)