Komisi III Desak Pelaku Perundungan Disanksi Tegas

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak pelaku perundungan disanksi tegas. Sanksi tersebut tetap harus diberikan kepada pelaku yang merupakan anak-anak.

Hal itu disampaikan Sahroni merespons maraknya kasus perundungan yang melibatkan pelajar. Teranyar, aksi perundungan yang melibatkan siswa salah satu MTs di Kecamatan Gabus, Pati, Jawa Tengah.

“Polisi jangan anggap ini kenakalan anak biasa, ini penganiayaan, bullying. Walaupun mereka masih kategori anak, namun tetap harus diberi sanksi atau hukuman setimpal," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis, 26 Desember 2024.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu mengatakan sanksi tegas untuk pelaku perundungan dinilai harus diterapkan. Sehingga, bisa menimbulkan efek jera.

"Polisi harus memperkuat konsekuensi hukumnya agar pelaku jera, dan pelajar lainnya yang mau melakukan juga mikir-mikir lagi. Jangan lagi ujung-ujungnya diselesaikan secara ‘kekeluargaan’ karena ini tidak mendidik,” ungkap dia.
 

Baca juga:  Viral Penganiayaan Anak di Klaten, 5 Pelaku Ditangkap

Selain itu, Sahroni menyoroti peran sekolah dalam setiap kasus bullying yang terjadi. Menurut dia, pihak sekolah memainkan peran sentral dalam mendidik anak-anaknya.

Sekretaris Fraksi NasDem di DPR itu sangat menyayangkan jika pihak sekolah abai dengan tingkah laku para siswa. Padahal, sekolah dinilai tak hanya tempat belakjar, tapi pembentukan karakter, mental, dan moral. 

"Jadi seharusnya, kalau para guru sudah tahu ada muridnya yang berkelakuan seperti ini, ya diberi pembinaan dong. Karena siswa seperti ini biasanya bukan kali pertama berulah,” sebut dia

Dia berharap agar semua pihak saling mengambil peran dalam pencegahan perundungan. Sehingga, kejadian bullying tidak terjadi kembali.

“Inilah pentingnya kesadaran semua pihak, termasuk para orang tua siswa. Beri pendidikan dan contoh yang baik kepada anak-anak kita,” uajr Sahroni.