2 Pejabat Terendus Berinvestasi Miliaran Rupiah Pakai Crypto

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan/Medcom.id/Candra

2 Pejabat Terendus Berinvestasi Miliaran Rupiah Pakai Crypto

Candra Yuri Nuralam • 23 April 2024 19:44

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan investasi dua pejabat di ranah crypto. Data dibaca dari laporan harta kekayaan (LHKPN) penyelenggara negara periode ini.

“Saya memeriksa LHKPN, dua (pejabat) punya aset crypto,” kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024.

Pahala tak mau memerinci identitas kedua pejabat tersebut. Dia mengakui pihaknya sedikit kewalahan memeriksa aset dalam bentuk crypto currency.

“Kalau kalian nanya saya, gimana saya meyakinkannya enggak ngerti juga saya. Baru belajar juga saya, ini benar enggak sih harganya segini?” ujar Pahala.

Pahala mengatakan investasi ke crypto itu cukup besar. Namun, Pahala tak mau memerinci.

“Ya miliaran rupiah lah, individu punya miliaran rupiah,” ucap Pahala.
 

Baca: KPK Jelaskan Peningkatan Harta Bupati Manggarai

Pahala menyebut keuangan digital bukan favorit pejabat untuk investasi. Kebanyakan pejabat memilih properti dan menyimpan duit di bank.

“Menyimpan harta paling banyak nih, properti. Paling banyak kedua nih di Bank Himbara. Kalian tanya deh bupati-bupati daerah pasti banknya Himbara,” tutur Pahala.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap temuan oleh Crypto Crime Report. Dalam temuan itu, Presiden Jokowi menyebut terdapat indikasi pencuciaan uang sebesar USD8,6 miliar atau Rp139 triliun melalui aset kripto.

"(Ini) secara global. (Angkanya) bukan besar tapi sangat besar sekali," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencuciaan Uang dan Pencegahaan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024.

Presiden menginstruksikan jajarannya untuk dapat mewaspadai tindak pidana pencuciaan uang (TPPU) melalui teknologi. Ia meminta mewaspadai aktivitas lokapasar, uang elektronik, dan lain-lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)