Karhutla di Kabupaten OKI, Sumsel. (Foto: Istimewa)
Media Indonesia • 31 October 2023 17:43
Palembang: Penerbangan di Bandara SMB II Palembang, Sumatra Selatan, terganggu akibat kabut asap di Palembang, Selasa, 31 Oktober 2023. Kabut asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah di Sumsel.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Internasional SMB II Palembang Iwan Winaya Mahdar mengatakan ada landing dari penerbangan Pangkal Pinang menuju Palembang yang terganggu dan batal mendarat di Bandara SMB II yang terganggu karena tebalnya kabut asap.
"Karena jarak pandang hanya 800 meter akhirnya pilot JT 143 Lion Air memutuskan untuk mengalihkan penerbangan menuju Batam," kata Iwan.
Ia menjelaskan sejak mulai penerbangan hari ini pukul 06.00 WIB jarak pandang masih dalam kondisi normal atau masih dalam jarak 4 kilometer.
"Namun sebelum pesawat JT 143 Lion Air akan mendarat, kondisi jarak pandang masih 1.000 meter, lalu ketika akan mendarat jarak pandang menjadi dibawah 800 meter," terangnya.
Sementara itu, tim Manggala Agni bersama pihak terkait lainnya terus berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah Sumsel. Saat ini, pemadaman tengah diupayakan oleh seluruh tim.
Tim dikerahkan melalui jalur darat dan udara. Terlebih, kabut asap yang terjadi hingga Selasa pukul 12.00 WIB, masih cukup tebal meski ISPU (indeks standar pencemaran udara) berada di level kuning (tidak sehat) atau di angka 187.
Ferdian Kristianto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra mengatakan, kabut asap yang terjadi di Kota Palembang merupakan dampak dari karhutla.
"Karhutla dari OKI," ujarnya.
Ia menyebut, percepatan penanganan karhutla juga terus diupayakan oleh berbagai pihak. Terbaru, penanganan itu mendapat tambahan 50 personel Brimob dan Samapta.
"50 personel akan ditambahkan dari Brimob dan Samapta bergabung dengan kami di OKI," jelas dia.
Ia berharap, tambahan personel itu dapat mempercepat penanganan Karhutla di Sumsel. Saat ini, jumlah tim yang bertugas menangani Karhutla berasal dari Manggala Agni 240 orang plus 30 orang Jambi.
"Ada lagi dari Gakkum tambahan 30 personel, Brimob-Samapta diperbantukan 50 orang. Belum lagi dari TNI 350 personel, dari BPBD, RPK perusahaan dan lain-lain," ungkapnya.