Putri Anisa Yuliani • 25 January 2024 17:43
Jakarta: Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta sekaligus anggota Fraksi NasDem Nova Harivan Paloh mendesak Pemprov DKI melakukan antisipasi bencana, terutama kebakaran dan banjir. Hal ini disampaikannya kala menanggapi naiknya bencana di DKI selama 2023. Mayoritas bencana yang terjadi adalah kebakaran dan banjir.
Menurut hasil dengar aspirasi warga pada masa reses, ia mendapati banyak warga yang sudah tumbuh kesadarannya terkait bencana terutama kebakaran.
Dari situ lah, warga mengusulkan agar terlaksananya berbagai program antisipasi kebakaran. Seperti, penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) hingga hidran mandiri di tiap RW.
"Memang beberapa kali reses itu warga menghendaki antisipasi kebakaran. Seperti kalau bisa ada satu APAR di tiap RW. Lalu juga kalau bisa ada hidran atau sumber air sejenisnya agar penanganan kebakaran bisa berjalan cepat," ungkap Nova saat dihubungi Media Indonesia, Kamis, 25 Januari 2024.
Selain itu, warga meminta kegiatan sosialisasi pencegahan kebakaran diperbanyak. Agar, warga bisa mencegah kejadian tersebut sedini mungkin.
"Artinya sudah ada kesadaran dari warga maka Pemprov DKI harus bergerak melakukan kegiatan yang diusulkan," tegasnya.
Sementara itu, untuk musibah banjir, ia menuturkan di permukiman warga masih kerap terjadi banjir terutama di wilayah cekungan. Genangan di wilayah cekungan terjadi umumnya karena hujan lokal. Sementara itu program prioritas yang dilakukan oleh Pemprov DKI saat ini masih berfokus pada persoalan banjir kiriman dengan menyelesaikan Sodetan Kali Ciliwung dan normalisasi.
"Padahal warga saat Musrenbang itu sudah mengusulkan agar saluran diperkuat. Karena kalau genangan di tempat cekung ya antisipasinya di saluran. Tapi itu belum banyak dilakukan," imbuhnya.
Tidak hanya warga di permukiman, dunia usaha juga akan terganggu jika Jakarta belum bisa lepas dari banjir. Oleh sebab itu, Nova meminta agar Pemprov DKI pada 2024 ini bisa lebih serius menangani
bencana banjir.
"Hujan 1 jam saja genangan ada. Ini juga mengganggu ruang usaha. Bagaimana artinya problematika bertahun-tahun jangan sampai terlewatkan. Pemprov DKI harus kerja keras. Ini untuk dunia usaha juga," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut jumlah bencana selama 2023 ada 1.258. Angka ini naik dari tahun sebelumnya di mana ada 1.220 kejadian bencana.
Pada 2023, kebakaran mendominasi bencana di Jakarta dengan 864 kejadian. Kemudian disusul pohon tumbang 234 kejadian dan banjir 65 kejadian. Wilayah dengan kejadian bencana tertinggi adalah Jakarta Selatan dengan 334 kejadian dan disusul Jakarta Timur dengan 308 kejadian.