Bawaslu Waspadai Wilayah Solo yang Masuk Indeks Kerawanan Pemilu Tinggi

Bawaslu Solo meluncurkan peta kerawanan Pilkada 2024. Medcom.id/ Triawati Prihatsari

Bawaslu Waspadai Wilayah Solo yang Masuk Indeks Kerawanan Pemilu Tinggi

Triawati Prihatsari • 11 September 2024 15:48

Solo: Bawaslu Solo membuat pemetaan kerawanan Pilkada Solo 2024 dengan hasil satu kecamatan memiliki indeks kerawanan Pemilu tinggi. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Banjarsari.

"Untuk tingkat kerawanan tinggi ini di antaranya ada pemilih yang tidak memenuhi syarat tapi masuk DPT (daftar pemilih tetap). Serta pernah muncul isu SARA di situ, untuk skoring. Secara global, indeks kerawanan pemilu Kota Solo masuk kerawanan sedang," kata Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono, di Solo, Rabu, 11 September 2024.
 

Baca: Pj Wali Kota Tangerang Siap Menghadap Bawaslu terkait Dugaan Tak Netral
 
Selain itu satu kecamatan di Kota Solo masuk kategori kerawanan sedang yaitu Kecamatan Jebres. Serta tiga kecamatan lainnya yakni Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Pasar Kliwon masuk kategori rawan rendah. 

Menurut Budi peta kerawanan menjadi basis untuk melakukan pemetaan secara dini segala potensi yang menghambat atau mengganggu pemilu serentak berjalan secara demokratis. Pemetaan kerawanan dibuat berdasarkan Pemilu 2024 maupun Pilkada 2020.

"Indikator pemetaan ini terbagi menjadi empat dimensi, yakni dimensi sosial politik, dimensi penyelenggaraan pemilu, dimensi kotestasi, dan dimensi partisipasi. Ini dipecah lagi jadi 12 subdimensi, kemudian ada di bawahnya beberapa indikator, ada 61 indikator yang kami pakai jadi dasar kami menyusun peta kerawanan Pilkada 2024," jelasnya.

Budi menambahkan beberapa indikator yang digunakan diantaranya apakah ada konflik peserta pemilu, ujaran kebencian atau politisasi SARA atau hoaks yang beredar di masyarakat. Kemudian apakah ada intimidasi pada penyelenggara, pemilih, dan peserta pemilu. 

"Ini bagian dari indikator untuk menyusun peta kerawanan, termasuk apakah ada keterlambatan logistik. Dan salah satu indikator yang mendasar misalnya ketiadaan pemantau," ujarnya. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)