Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Tiongkok akan terus menghapus bahan bakar fosil dan mereformasi sistem kelistrikannya. Kepala Badan Energi Nasional Zhang Jianhua mengatakan Tiongkok akan terus mereformasi sistem kelistrikannya, memperluas pasar spot, mempromosikan perdagangan listrik hijau, dan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.
Zhang mengatakan Tiongkok sudah menginvestasikan USD676 miliar dalam transisi energinya tahun lalu, mengutip angka dari organisasi penelitian BloombergNEF, yang memperkirakan investasi transisi energi Tiongkok mencapai 38 persen dari total global.
Ekonomi terbesar kedua di dunia telah muncul sebagai pemimpin global dalam transisi menuju energi terbarukan, meskipun sistem tenaganya masih sangat bergantung pada batubara. Ketika ditanya apakah emisi karbon Tiongkok dapat mencapai puncaknya sebelum target 2030, seperti yang dikatakan banyak ahli, target tersebut masih dalam jalur yang benar,
"Target karbon ganda tidak akan diubah dan target utama yang telah kami komitmen tidak akan diubah." kata Wakil Direktur Departemen Perencanaan Lembaga Song Wen dikutip dari Business Times, Jumat, 30 Agustus 2024.
Tiongkok telah menargetkan pemasangan 1.200 gigawatt tenaga angin dan matahari pada tahun 2030, tetapi melonjaknya pemasangan energi terbarukan membantunya memenuhi tujuan tersebut pada Juli atau enam tahun lebih awal.
Sementara itu, Direktur Departemen Energi Baru Tiongkok Li Changjun hanya mengatakan Tiongkok akan mengajukan sasaran dan tindakan baru berdasarkan kondisi nasionalnya.
Ketertinggalan Tiongkok
Para analis mengatakan Tiongkok tertinggal dalam beberapa tujuan lain, termasuk tujuan untuk mengurangi intensitas karbonnya, emisi CO2 per unit output ekonomi, sebesar 18 persen selama lima tahun hingga 2030.
Menurut analisis oleh organisasi nirlaba Carbon Brief, Tiongkok juga perlu memangkas emisi absolut sebesar 7 persen setiap tahunnya pada tahun ini hingga pada 2025 untuk mencapainya.
Tiongkok juga kerap memajukan teknologi penyimpanan energi hingga mempromosikan konservasi energi. Tiongkok tengah memajukan kerja sama energi hijau di bawah program infrastruktur Inisiatif belt and road di jalan yang besar.
Termasuk diantaranya stasiun tenaga air Karot di Pakistan, bagian dari Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan, yang telah terancam oleh serangan militan separatis dalam beberapa hari terakhir.