Rupiah Merosot Bertahan di Rp15.567/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.

Rupiah Merosot Bertahan di Rp15.567/USD

Arif Wicaksono • 3 September 2024 09:51

Jakarta: Mata uang rupiah merosot pada pembukaan perdagangan hari ini.
 

Baca juga: Rupiah Melemah 0,45% Pagi Ini


Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, 3 Agustus 2024, merosot 42 poin atau 0,27 persen menjadi Rp15.567 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.525 per USD.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di angka 101,69 pada awal perdagangan, tepat di bawah level tertinggi dua minggu di angka 101,79 yang dicapai pada Senin. Indeks turun 2,2 persen pada Agustus karena ekspektasi pemangkasan suku bunga AS.

Dolar AS bertahan mendekati level tertinggi dalam dua minggu terhadap yen dan euro pada hari Selasa karena investor bersiap untuk serangkaian data ekonomi, termasuk data penggajian AS Jumat, yang akan memengaruhi besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan dari Federal Reserve.

Fokus investor dan potensi penurunan suku bunga

Fokus investor minggu ini akan tertuju pada data penggajian AS yang akan dirilis Jumat setelah Ketua Fed Jerome Powell bulan lalu mendukung dimulainya penurunan suku bunga dalam waktu dekat sebagai bentuk dukungan terhadap kekhawatiran atas pasar tenaga kerja.

Menjelang itu, data lowongan kerja pada hari Rabu beserta laporan klaim pengangguran pada hari Kamis akan menjadi sorotan.

Menurut alat CME FedWatch pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) sebesar 69 persen saat Fed bertemu pada 17-18 September, dengan peluang pemangkasan sebesar 50 bps sebesar 31 persen.

"Data ketenagakerjaan yang melimpah minggu ini akan sangat penting dalam memecah perdebatan antara pemangkasan sebesar 25 atau 50 bps pada bulan September," kata Kepala Strategi Mata Uang di Saxo Charu Chanana dikutip dari Yahoo Finance.

Dia menuturkan pemangkasan sebesar 25 bps lebih mungkin terjadi. Namun, upah non pertanian yang lemah, terutama jika turun di bawah 130 ribu dengan lonjakan tingkat pengangguran yang lebih tinggi, dapat mendorong pasar suku bunga mendekati perkiraan pemangkasan sebesar 50 bps.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penambahan 165 ribu lapangan kerja di AS pada Agustus, naik dari peningkatan sebesar 114 ribu pada bulan sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)